Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Pajak Sembako, Sri Mulyani Dinilai Permalukan Jokowi hingga APPSI Sebut Negara Bokek

Soal wacana pajak sembako, Menteri Keuangan Sri Milyani dinilai mempermalukan Jokowi hingga APPSI menyebut negara bokek.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Polemik Pajak Sembako, Sri Mulyani Dinilai Permalukan Jokowi hingga APPSI Sebut Negara Bokek
TRIBUNNEWS Irwan Rismawan/Biro Setpres Rusman
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Soal wacana pajak sembako, Menteri Keuangan Sri Milyani dinilai mempermalukan Jokowi hingga APPSI menyebut negara bokek. 

"Sedangkan para orang kaya/konglomerat diberikan kebijakan tax amnesty, juga pajak 0% untuk PPnBM."

"Kebijakan seperti itu jelas sangat tidak adil dan tidak manusiawi, tidak sesuai dengan Pancasila pada sila ke 2 dan ke 5," beber HNW melalui keterangannya, Jumat (11/6/2021), dilansir Tribunnews.

Karena itu, HNW menilai pemerintah seharusnya lebih inovatif agar kewajibannya melindungi, memakmurkan, dan mencerdaskan rakyat Indonesia, dapat terpenuhi.

Ia pun menolak tegas jika wacana pajak sembako, juga menyasar sektor pendidikan swasta atau negeri, baik formal maupun informal.

Lebih lanjut, HNW mengingatkan DPR agar selalu mendengarkan aspirasi dan berlaku adil pada masyarakat.

"Dan DPR agar benar-benar mendengarkan aspirasi publik, menghadirkan keadilan dengan dan memastikan bahwa tidak ada revisi UU perpajakan yang tidak adil yang justru menambahi beban rakyat, seperti draft revisi RUU Perpajakan yang bocor dan beredar luas itu," pungkasnya.

Senada dengan HNW, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, juga menilai wacana pajak semabako tak sesuai Pancasila dan cenderung menyengsarakan rakyat.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu disela-sela acara silaturahmi  kebangsaan antara PKB dengan PKS di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (28/4/2021). Pertemuan hari ini antara PKB dengan PKS  bukan merupakan agenda khusus melainkan agenda ramadan PKS dengan mendatangi tiap Parpol untuk bersilahturahmi. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu disela-sela acara silaturahmi  kebangsaan antara PKB dengan PKS di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (28/4/2021). Pertemuan hari ini antara PKB dengan PKS  bukan merupakan agenda khusus melainkan agenda ramadan PKS dengan mendatangi tiap Parpol untuk bersilahturahmi. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Baca juga: LP Maarif NU Tolak Rencana Penarikan Pajak Untuk Jasa Pendidikan

Baca juga: Pimpinan MPR Tegaskan Rencana Pajak Jasa Pendidikan Tidak Sesuai Pancasila

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, menurutnya, wacana tersebut telah mencederai rasa keadilan.

"Ini kebijakan yang tidak Pancasilais karena mencederai rasa keadilan!"

"Dalam kondisi Pandemi seperti ini dapat semakin menyengsarakan rakyat," ujar Syaikhu, dalam keterangannya, Jumat (11/6/2021), dilansir Tribunnews.

"Ini keadilannya dimana jika benar bahwa sembako akan dipajaki?"

"Di saat yang sama, pengemplang pajak diampuni dengan tax amnesty, pajak korporasi diringankan, dan pajak mobil mewah dibebaskan?" tambahnya.

Syaikhu kemudian mengatakan, pemerintah harusnya berempati pada kondisi yang menghimpit rakyat, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah benar-benar mengkaji dampak dan risiko kebijakan pajak sembako sebelum diwacanakan pada publik dan diajukan ke DPR RI.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas