Pejabat Kemenag: Literasi Masyarakat Tentang Zakat Masih Rendah
Potensi penghimpunan dana ZIS serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di Indonesia masih sangat besar, namun yang terhimpun masih sangat kecil.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor mengatakan masalah utama rendahnya penghimpunan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) adalah soal literasi masyarakat yang kurang.
Potensi penghimpunan dana ZIS serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di Indonesia masih sangat besar, namun yang terhimpun masih sangat kecil.
“Literasi masyarakat soal zakat masih sangat kurang. Akibatnya masyarakat hanya tahu menunaikan zakat saat akhir bulan Ramadan," kata Tarmizi melalui keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).
Tarmizi mengungkapkan kebanyakan masyarakat hanya mengetahui zakat yang wajib ditunaikan zakat fitrah.
Sedangkan zakat penghasilan hanya beberapa orang yang menunaikan, baik itu bulanan atau tahunan. “Kalau literasi soal zakat digalakkan, masyarakat akan menunaikan zakat penghasilan dan fitrah," ungkap Tarmizi.
Baca juga: Kemenag: Penyuluh Memiliki Peran Penting Tingkatkan Literasi Zakat
Selain itu, Tarmizi mengakui, kesadaran masyarakat tentang menunaikan zakat di lembaga resmi masih kurang, sehingga masyarakat perlu mendapatkan edukasi pentingnya membayar zakat di lembaga resmi.
Baca juga: Transaksi Zakat Maal Via Digital di Tokopedia Naik Hampir 3x Lipat Selama Ramadan
“Kalau kesadaran masyarakat meningkat, potensi zakat akan terhimpun dan masalah ekonomi di Indonesia akan terselesaikan,” pungkas Tarmizi.