Epidemiolog Sebut Penanganan Pemerintah soal Lonjakan Covid-19 Bak Pemadam Kebakaran
Epidemiolog Masdalina Pane sebut penanganan pemerintah soal lonjakan kasus Covid-19 seperti pemadam kebakaran.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane memberi tanggapannya soal lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu ini.
Menurutnya, lonjakan kasus bisa diatasi dengan penanganan yang sistematis oleh pemerintah, dari awal.
Masdalina menerangkan, angka penambahan kasus Covid-19 sudah terlihat dalam 9 minggu terkahir.
Ketika covid-19 melonjak, kata Masdalina, penanganan pemerintah seperti pemadam kebakaran.
Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak Signifikan, IDI: Tenaga Kesehatan Alami Kelelahan
"Pengendalian di hulu jauh lebih baik dibandingkan di hilir. Kita selalu seperti pemadam kebakaran."
"Selalu, kalau sudah lonjakan kasus seperti ini, tergopoh mempersiapkan ini, itu," kata Masdalina, pada diskusi virtual MNC Trijaya FM, Sabtu (19/6/2021).
Dalam hal ini, Masdalina menyoroti soal varian baru Covid-19 dari India, yakni Delta.
Ia pun menyinggung kebijakan Satgas Covid-19 tentang karatina bagi Warga Negara Asing (WNA) yang masuk wilayah Indonesia, hanya selama 5 hari.
Baca juga: IDI: Tingkat Hunian RS Covid-19 di Jakarta dan Bandung Sudah di Atas 80 Persen
Padahal, lanjut Masdalina, World Health Organization (WHO) menyarankan karantina dilakukan selama 14 hari.
"Cegah tangkal untuk varian baru dari luar negeri, bisa cegah tangkal melalui karantina 14 hari. "
"Sampai saat ini WHO belum merubah intern-nya, bahwa karantina harus dilakukan 14 hari," jelasnya.
Lanjut Masdalina, jika karantina 14 hari tak bisa diberlkakukan, pemerintah bisa menutup pintu masuk WNA, terutama India ke Indonesia.
"Banned. Tutup pintu masuk negara dari mereka (India)."
"Singapura, Amerika, Inggris menutup pintu masuk dari warga negara India," jelasnya.