Panglima TNI Tekankan Pentingnya Data dan Evaluasi, Cegah Kasus Covid-19 di Bangkalan Naik Lagi
Hadi meminta para petugas PPKM Mikro hingga tingkat RT/RW untuk terus melaksanakan pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya data lapangan dan evaluasi untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur kembali berulang.
Ia meminta para petugas PPKM Mikro hingga tingkat RT/RW untuk terus melaksanakan pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi.
Nantinya, data hasil pemantauan tersebut dilaporkan data tersebut secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang tepat untuk mengambil langkah selanjutnya.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat terkait perkembangan Covid-19 di Bangkalan di Gedung Rayu Ebuh Bangkalan pada Sabtu (19/6/2021).
"Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali," kata Hadi dalam keterangan resmi Puspen TNI, Sabtu (19/6/2021).
Ia juga menekankan kepada setiap Petugas PPKM Skala Mikro di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur untuk mengetahui tugasnya secara detail disertai dengan pemahaman yang baik.
Baca juga: Madura Disebu Vaksin, Ketua Satgas Tinjau Vaksinasi untuk 2.000 Orang di Bangkalan
"Sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, penyekatan, testing, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan dan distribusi logistik," kata Hadi.
Disamping itu, lanjut Hadi, treatment juga harus berjalan dengan baik.
Hal tersebut mencakup ketersediaan tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, alat kesehatan yang dibutuhkan, obat-obatan, serta tempat dan pelaksanaan isolasi mandiri.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi dalam treatment guna mengambil langkah perbaikan yang dibutuhkan.
"Posko PPKM Mikro harus mampu melacak kontak erat, pengawasan ketat isolasi mandiri, menutup tempat umum, melarang kerumunan, membatasi keluar masuk RT/RW dan pencatatan data," kata Hadi.
Berdasarkan data Covid-19 dari Kemenkes RI per 18 Juni 2021 diketahui Penambahan Kasus Positif di Bangkalan mencapai 100 orang, Positivity Rate 45,73 persen, Total Kasus Aktif 791 orang, Angka Kesembuhan 60,60 persen, Angka Kematian 9,66 persen, dan BOR Rumah Sakit 82,36 persen.
Peserta yang mengikuti rapat tersebut yakni Bupati Bangkalan, Dandim 0829 Bangkalan, Kapolres Bangkalan, Ka Kejaksaan Negeri Bangkalan, Ka BPBD Bangkalan, Camat Bangkalan beserta 7 Lurah dan 6 Kepala Desa, Camat Burneh beserta 1 Lurah dan 11 Kepala Desa, Camat Arosbaya, Camat Klampis beserta 22 Kepala Desa, Camat Geger beserta 13 Kepala Desa, para Danramil jajaran Kodim 0829 Bangkalan dan para Kapolsek jajaran Polres Bangkalan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.