Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Anak Reformasi, Tolak Wacana Presiden Tiga Periode, Tunduk Pada Konstitusi

Selain itu, Jokowi juga menginginkan agar presiden tetap dipilih oleh rakyat, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi Anak Reformasi, Tolak Wacana Presiden Tiga Periode, Tunduk Pada Konstitusi
YouTube Najwa Shihab
Fadjroel Rachman 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode.

Selain itu, Jokowi juga menginginkan agar presiden tetap dipilih oleh rakyat, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

"Presiden sudah menolak wacana 3 periode. Kemudian presiden apakah dipilih langsung atau melalui MPR? Presiden bilang sesuai konstitusi tegak lurus," ucap Fadjroel saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Pakar Hukum: Ada Oligarki Elite Politik Ingin Mengamankan Kekuasaan

Menurut Fadjroel, sebagai salah satu tokoh besar yang lahir berkat reformasi, Jokowi sangat tunduk pada konstitusi.

Itu juga dibuktikan dengan keinginan Jokowi yang menetapkan agar pilkada langsung tetap berlangsung sebagaimana diatur dalam undang-undang.

"Terkait pilkada langsung, presiden bilang ya pilkada harus langsung," kata Fadjroel.

Berita Rekomendasi

Fadjroel menceritakan, Presiden Jokowi pernah mengutarakan padanya bahwa dia adalah anak reformasi.

Baca juga: Perludem Sebut Pandemi Covid-19 Tak Bisa Jadi Alasan Tambah Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode

Saat itu Jokowi mengucapkan, kalau tidak ada reformasi, mana mungkin dirinya yang masyarakat biasa bisa menjadi kepala daerah hingga presiden.

"Presiden bilang sendiri, 'saya anak reformasi, jadi walikota, gubernur, jadi presiden."

"Kalau engga ada reformasi, enggak mungkin ini anak pinggir kali, anak tukang jualan bambu, jualan di pasar tradisional jualam furniture, mana mungkin jadi Presiden," tutur Fadjroel menirukan Jokowi.

Sebelum masa reformasi para kepala daerah atau kepala negara biasanya diisi oleh orang-orang elite, bukan masyarakat sipil.

Baca juga: Qodari Klaim 80 Juta Penduduk Indonesia Setuju Jokowi Tiga Periode

"Biasanya yang jadi presiden kan' orang-orang yang kelas atas. Saya ini (Jokowi) saja rumah nyewa, banjir ya kebanjiran, tiba-tiba bisa jadi presiden," ucap Fadjroel menirukan Jokowi.

Menurut Fadjroel, semangat reformasi yang berhasil mengantar Jokowi menjadi presiden ini adalah hal yang ingin selalu dijaga.

"Nah yang paling kami jaga adalah wilayah itu, demokrasi, hak, toleransi kemudian HAM dan kehadiran negara ke masyarakat," ujar Fadjroel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas