Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Deflasi Juni 0,16 Persen akibat PPKM, Bukan Lemahnya Daya Beli

Masyarakat yang khawatir akan Covid memilih di rumah dan tidak belanja, jadi bukan karena tidak punya daya beli

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengamat Sebut Deflasi Juni 0,16 Persen akibat PPKM, Bukan Lemahnya Daya Beli
Youtube
Piter Abdullah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah, memicu terjadinya penurunan harga (deflasi) pada Juni 2021 sebesar 0,16 persen (mtm). 

Hal tersebut disampaikan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyikapi rilis BPS yang mencatat terjadi deflasi pada Juni 2021.

"Deflasi pada Juni tidak disebabkan turunnya daya beli masyarakat. 

Permintaan turun disebabkan lonjakan kasus Covid dan pengetatan PPKM. 

Masyarakat yang khawatir akan Covid memilih di rumah dan tidak belanja, jadi bukan karena tidak punya daya beli," kata Piter. 

Ia menjelaskan, deflasi pada Juni 2021 didorong deflasi komponen harga bergejolak (volatile food) dan komponen harga di atur pemerintah (administered price), serta perlambatan laju inflasi inti yang dipicu melambatnya permintaan domestik. 

Baca juga: PPKM Darurat: Menkes akan Tingkatkan Testing 3-4 Kali Lipat, RS Hanya untuk Pasien Sedang dan Berat

Berita Rekomendasi

"Selain penurunan harga pada komponen makanan, terjadi penurunan tarif angkutan karena imbas dari normalisasi tarif transportasi pasca lebaran," papar Piter. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Juni 2021 telah terjadi deflasi  0,16 persen secara month to month.

Deflasi Juni 2021 merupakan yang pertama tahun ini sejak terakhir September 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) sebanyak 56 kota mengalami deflasi sedangkan 34 kota lainnya inflasi.

"Deflasi tertinggi terjadi di Kupang 0,89 persen. Dan inflasi tertinggi di Singkawang 1,36 persen," tutur Margo. 

Margo memaparkan deflasi di Kupang dipengaruhi dari penurunan harga komoditas kangkung, tarif angkutan udara, dan tomat.

Baca juga: Turun 77,62 Persen, Kunjungan Wisman 2021 Lebih Rendah dari 2020

Sementara itu, inflasi di Singkawang ditopang kenaikan harga daging babi, tahu mentah, dan daging ayam ras.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas