Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan IDI soal Panduan Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19, Dianjurkan Rontgen Terlebih Dahulu

Simak penjelasan IDI soal panduan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19, dianjurkan rontgen paru-paru terlebih dahulu.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Penjelasan IDI soal Panduan Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19, Dianjurkan Rontgen Terlebih Dahulu
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI pasien Isolasi Mandiri - Simak penjelasan IDI soal panduan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19, dianjurkan rontgen paru-paru terlebih dahulu. 

TRIBUNNEWS.COM -  Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan panduan isolasi mandiri (Isoman) pada pasien Covid-19.

Ia mengatakan, isoman di rumah bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) hingga bergejala ringan.

Namun, cara menentukan pasien bisa menjalani isoman, haruslah objektif. Harus dengan pertimbangan dokter.

Sebab, kata Zubairi, masih ada beberapa pasien Covid-19 dengan gejala, yang mendiagnosa sendiri sebagai OTG.

Baca juga: Kenali Gejala Covid, Bedanya dari Flu Biasa

Padahal, hanya tenaga medis yang berhak mendiagnosa pasien Covid-19 untuk menjalani isoman atau perawatan.

"Sebagian besar orang dengan dejala masih ngerasa tanpa gejala, seperti cuman batuk dikit, cuman sesek dikit."

"Ini yang harus objektif," kata Zubairi dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (3/7/2021).

Berita Rekomendasi

"Kalau benar tanpa gejala, gejala ringan, ya masih bisa jalan, masih bisa aktif di rumah," tambahnya.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Dianjurkan Rontgen Terlebih Dahulu

Zubairi menganjurkan kelompok pasien Covid-19 OTG dan bergejala ringan, untuk melakukan rontgen paru-paru.

Hal itu dilakukan untuk menemukan apakah ada pneumonia atau tidak.

Pasalnya, kata Zubairi, beberapa kasus muncul dimana pasien OTG ternyata memilik pneumoni.

"Tanpa gejala sekali ada pneumoni, maka harus rawat. Kalau tempat (RS) penuh, perlu obat tambahan," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Pneumonia dan Cara Pengobatannya

Selain itu, Zubairi menjelaskan, ketika pasien isoman tersebut mengalami gejala, dapat segera menghubungi tim medis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas