Menteri Luhut Ancam Razia Gudang Perusahaan Obat yang Mainkan Harga di Tengah Darurat Covid-19
Ancaman Luhut selaku penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat tersebut disampaikan menyusul melambungnya harga obat-obatan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan merazia gudang perusahaan obat-obatan apabila dalam tiga hari tidak menurunkan harga.
Ancaman Luhut selaku penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat tersebut disampaikan menyusul melambungnya harga obat-obatan karena melonjaknya permintaan di tengah darurat Covid-19.
"Saya tekankan apabila dalam tiga hari kedepan kami masih mendapatkan harga-harga obat cukup tinggi atau terjadi kelangkaan maka kami akan mengambil langkah langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
Purnawirawan Jenderal TNI tersebut mengaku sudah mengidentifikasi gudang gudang perusahaan yang sengaja mempermainkan harga tersebut. Ia berjanji akan menindak tegas bila perusahaan mengabaikan peringatannya tersebut.
Baca juga: Luhut: 90 Persen Covid-19 di Jakarta Varian Delta
"Jadi paling lambat saya ulangi hari rabu, jadi Kamis tidak boleh terjadi kelangkaan. kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah. Saya tekankan hal ini. saya tekankan hal ini. Dan kita harus tindak tegas dan kita sudah peringatkan dan tidak mendengarkan peringatan kita, kita akan tindak tegas," katanya.
Luhut mencontohkan harga obat Ivermectin yang harganya melambung menjadi puluhan hingga ratusan ribu per lembarnya, padahal harga aslinya di bawah 10 ribu.
"Saya melihat misalnya ivermectin sampai dihargai beberapa puluh ribu padahal sebenarnya harganya di bawah Rp10.000 dan sudah ada marginnya di sana itu. Jadi semua Saya minta agar masuk akal," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.