Apa Itu Fenomena Aphelion? Kondisi Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Ini Penjelasannya
Fenomena Aphelion, kondisi di mana Bumi berada di titik terjauh dari Matahari terjadi hari ini, Selasa (6/7/2021).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
Fenomena ini terjadi setiap bulan Juli.
Baca juga: Penyebab Suhu Dingin Tanggal 6 Juli 2021 dan Fenomena Aphelion yang Terjadi
Fenomena Aphelion Tak Pengaruhi Suhu jadi Dingin
Suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini bukan disebabkan karena fenomena Aphelion.
Suhu dingin yang berlangsung hingga bulan Agustus ini merupakan hal yang biasa pada musim kemarau.
Hal ini, dikarenakan tutupan awan yang sedikit.
Sehingga, tidak ada panas dari permukaan Bumi yang diserap diserap dari cahaya Matahari serta dilepaskan pada malam hari.
Kemudian, dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Kini, posisi Matahari berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin.
Maka dari itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan angin bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin.
Dampak yang ditimbulkan, seperti efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Kondisi ini terletak di selatan khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi.
Fenomena Aphelion Tak Pengaruhi Panas Matahari
Masih dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id, posisi Bumi yang berada titik dari Matahari tidak mempengaruhi panas yang diterima Bumi.
Dikarenakan, panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi.