Satgas Covid-19 Ingatkan Bahayanya Pemberian Oksigen Berkepanjangan Tanpa Pemantauan Nakes
Menurut Wiku pemasangan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan membutuhkan pengawasan medis.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong tabung oksigen.
Menurutnya tabung oksigen tersebut saat ini sedang dibutuhkan untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat di rumah sakit.
Termasuk mereka yang terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
"Oleh karena itu, saya meminta kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk menjadi persediaan di rumah karena hal ini dapat menghambat ketersediaan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit," kata Wiku saat dihubungi, Selasa (6/7/2021).
Selain itu menurut Wiku pemasangan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan membutuhkan pengawasan medis.
Menurut Wiku pemberian oksigen secara berkepanjangan tanpa pemantauan tenaga kesehatan dapat berbahaya.
"Penting juga untuk diketahui, pemberian oksigen secara berkepanjangan tanpa pemantauan tenaga kesehatan dapat berbahaya. Gejala sesak napas dapat berkurang dengan mempraktekkan posisi telungkup (proning), menyamping, dan semi-fowler (setengah duduk) secara bergantian setiap 30 menit serta menjaga ruangan terventilasi dengan baik," katanya.
Baca juga: Meski Penuh, Pasokan Oksigen Pasien Covid-19 di Rumah Sakit ini Aman
Sebelumnya melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir membuat masyarakat berbondong-bondong membeli tabung oksigen.
Hal itu menyusul banyaknya pasien Covid-19 yang tidak tertangani di fasilitas kesehatan dan harus isolasi di rumah.
Terjadi antrean masyarakat di sejumlah tempat isi ulang oksigen.
Salah satunya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten.
Salah seorang pedagang Dani Sanjaya mengatakan permintaan isi ulang tabung oksigen untuk medis melonjak.
Ia bahkan sampai kurang tidur lantaran sibuk melayani pelanggannya yang terus berdatangan ke depot isi ulang oksigen di Jalan JLS dekat persimpangan Muncul, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (30/6/2021).
Dalam satu jam, tak kurang 10 orang datang untuk isi ulang sambil membawa tabung oksigen ukuran tinggi satu meter. Belum lagi yang memesan lewat ponsel.