Fraksi PKS: Pemerintah Harus Deportasi TKA yang Masuk Indonesia Saat PPKM Darurat
Pemerintah diminta mendeportasi 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk Indonesia melalui Makassar, Sabtu (3/7/2021) lalu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf meminta Pemerintah mendeportasi 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hassanudin pada Sabtu (3/7/2021) malam atau hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat.
“Tidak semestinya mereka berada di sini. Seharusnya mereka mengerti situasi saat ini tengah kritis dan sensitif,” kata Bukhori melalui keterangannya, Kamis (8/7/2021).
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menyesalkan lemahnya wibawa pemerintah yang seakan tutup mata membiarkan masuknya warga negara asing secara bebas selama kondisi darurat kesehatan di dalam negeri.
Lanjut Bukhori, insiden masuknya TKA Cina ke Indonesia belakangan ini juga mencerminkan hilangnya sensitivitas dan kapasitas pemerintah dalam merespons persoalan kedaruratan kesehatan sehingga berpotensi memunculkan sejumlah konsekuensi serius.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk, Indonesia Minta Bantuan ke China dan Singapura
“Pertama, persoalan sentimen sosial. Kebijakan PPKM perlu diakui semakin membuat masyarakat kita sulit. Dengan dalih kesehatan, pekerja informal kita dipaksa diam di rumah, namun untuk urusan nafkah, sebaliknya pemerintah seakan lepas tangan."
Baca juga: Ini Syarat dan Deretan Pemeriksaan WNA Bisa Masuk Indonesia Saat PPKM Darurat
"Sementara di saat yang bersamaan, tenaga kerja asing berduyun-duyun masuk ke negeri kita. Pekerjaan sudah dijamin oleh pemerintah melalui Proyek Strategis Nasional (PSN). Tanpa peduli kualifikasi, apalagi darurat pandemi,” ucapnya.
Baca juga: Kantor Equity Life Ditutup Sementara, Pemprov DKI Temukan 3 Pelanggaran Serius PPKM Darurat
Kedua, Bukhori melanjutkan, potensi munculnya virus varian baru akan tetap menghantui masyarakat Indonesia sepanjang pintu perbatasan tidak ditutup.
Menurutnya, memori kolektif bangsa kita sulit melupakan bahwa asal mula bencana virus ini adalah akibat dari lemahnya pengawasan di pintu masuk mancanegara.
“Kita telah kecolongan dalam berbagai waktu, mulai sejak insiden masuknya virus yang berasal dari Wuhan, China, hingga yang terbaru, yakni varian Delta dari India,” ucapnya.
Anggota Baleg ini juga mengaku skeptis dengan klaim pemerintah yang mengaku akan menerapkan sejumlah prosedur ketat bagi wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia.
Menurutnya, klaim serupa juga pernah disampaikan oleh pemerintah dalam situasi yang sejenis di masa lalu. Kendati demikian, Indonesia akhirnya tetap kebobolan oleh virus Corona varian Delta yang dampaknya lebih ganas.
“Rakyat sudah muak dengan lips service. Rakyat butuh excellent service," ujarnya.
Ketua DPP PKS ini menyerukan kepada pemerintah supaya segera menutup pintu mancanegara di bandara.
Dengan tegas, ia meminta supaya WNI yang berasal dari luar negeri maupun warga negara asing untuk sementara waktu tidak diizinkan memasuki Indonesia demi alasan keamanan dan keselamatan.
“Indonesia sedang tidak baik-baik saja bagi siapapun saat ini. Keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama. Sebab itu, segera tutup pintu mancanegara demi kesuksesan PPKM Darurat,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.