Kisah Haru Mahasiswa Program Dokter Spesialis Unair Meninggal oleh Covid-19, Susul Ayah Hadap Ilahi
Dokter Aliy Akbar meninggal dunia setelah 3 hari sebelumnya sang ayah yang juga seorang dokter, lebih dulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Penulis: Choirul Arifin
Ketua IDI Kota Surabaya, Dr dr Brahmana Askandar Tjokroprawiro SpOG K Onk menyebut jumlah tersebut hanya dokter saja. Belum PPDS, perawat, tenaga pemulasaran dan lain-lain.
"Selama ini tenaga dokter di Surabaya sudah melayani sebaik mungkin," kata dr Brahmana Askandar, Kamis (8/7/2021).
"Namun kapasitas tenaga dokter tidak sebanding dengan kasus yang melonjak yang mengakibatkan pelayanan tidak optimal. Sehingga tenaga kesehatan pun satu persatu tumbang," imbuhnya.
Kondisi rumah sakit di Surabaya saat ini semua penuh. Pasien datang tertahan di UGD juga lumrah terjadi setiap hari.
Penambahan kapasitas rumah sakit, menurutnya selalu dilakukan namun yang menjadi pekerjaan berat jika harus menambah tenaga kesehatan.
Menurutnya kondisi saat ini seperti atap yang bocor dan dokter sebagai orang yang membersihkan lantai.
"Selama atap yang bocor tidak ditekan, jumlah kasus tetap meledak, berapapun tenaga untuk membersihkan lantai ditambah, lantai tidak akan pernah bersih," terangnya.
Ia pun meminta masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi PPKM dari pemerintah dengan sepenuh hati.
"Dengan tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, diharapkan penyebaran Covid-19 akan bisa ditekan," pesan pria yang juga menjabat Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unair ini.
Sebagian artikel ini tayang di Surya.co.id dengan judul Mahasiswa Program Dokter Spesialis Unair Gugur karena Covid-19, sang Ayah Meninggal 3 Hari lalu
Penulis: Sulvi Sofiana