GMPI Ajak Anak Muda Tetap Produktif di Era PPKM Darurat
Hingga Desember 2020 total wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya 4,02 juta orang turun tajam dari tahun 2019 sebanyak 16,11 juta orang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI) menggelar webinar series I dengan tema 'Tetap Produktif di Era PPKM Darurat', Jumat (9/7/2021).
Ketua Umum PP GMPI Achmad Baidowi mengatakan melalui webinar ini pihaknya ingin mengajak generasi muda tetap produktif, meski saat ini pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Kegiatan ini kita hadirkan untuk memberikan wawasan kepada kita semua di era pandemi, dengan kegiatan-kegiatan produktif, di antaranya yang paling memungkinkan saat ini adalah melakukan webinar,” ujarnyaJumat (9/7/2021).
Dia menyebut dunia pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk yang paling terdampak oleh pandemic Covid-19.
"Bagaimana cara Pak Sandiaga Uno mempertahankan pariwisata, termasuk juga dari BPKM, di era seperti ini apakah masih menjadi magnet bagi investor dari luar untuk investasi di dalam negeri, nanti disampaikan,” terangnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memaparkan, wisatawan mancanegara pada 2020 turun 7,62 persen, yaitu hanya 1,27 juta.
Baca juga: Phuket Thailand Mulai Terima Kembali Wisatawan Internasional, Syaratnya Harus Sudah Divaksin
Hingga Desember total wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya 4,02 juta orang turun tajam dari tahun 2019 sebanyak 16,11 juta orang.
Selanjutnya, di sektor ekonomi kreatif (Ekraf) juga mengalami penurunan 12,93 persen sehingga berdampak pada penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor tersebut.
Baca juga: Menelusuri Bisnis Surat Swab PCR Palsu, Dibanderol Bandar Rp 100 Ribu, 3 Sindikat Diangkut Polisi
Estimasi pertumbuhan PDB Ekraf di tahun 2020 minus 2,39 persen dan PDB Ekraf Rp.1.134,9 triliun, kemudian terjadi penurunan 479.206 tenaga kerja.
Baca juga: Pelanggar PPKM Darurat Diancam Pasal Pidana UU Kekarantinaan dan KUHP
“Ada 3 hal kunci dalam pemulihan sektor wisata, di antaranya pariwisata Indonesia harus bisa beradaptasi, berkolaborasi dan berinovasi. Misalnya saja, percepatan program vaksinasi, peningkatan kualitas desa wisata, mengkampanyekan "bangga berwisata #diIndonesia”, serta strategi-strategi yang memenuhi permintaan wisata mancanegara agar bisa kembali berkunjung ke Indonesia," ujar Sandi.
Di sektor Ekraf, Sandi mengungkapkan agar bisa pulih harus dilakukan peningkatan kapasitas SDM Ekraf, peningkatan usaha insentif, permodalan dan infrastuktur.
"Lalu perluasan produk dan jasa serta pelaku Ekraf harus penuh inovasi," imbuhnya.
Deputi Perencanaan dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan sektor investasi juga bertanggung jawab dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Di antara langkah yang dilakukan adalah memfasilitasi potensi realisasi investasi sebesar Rp708 triliun, mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas, dan fokus investasi pada hilirisasi industri," kata Nurul.
Untuk mendukung hal tersebut, dukungan bagi UMKM sudah terfasilitasi dalam peraturan pelaksana UU Cipta Kerja.
"Yaitu, kemudahan legalitas, kemudahan produksi dan pembiyaan dan kemudahan pemasaran dan pasca produksi," jelasnya.
Dalam webinar ini Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Santri Aunur Rofiq membagikan tips supaya pemuda tetap produktif di masa pandemi. Pertama, para pemuda harus menyadari sepenuhnya terjadi perubahan perilaku, termasuk pola konsumsi, pembelajaran, dan sebagainya.
“Pemuda harus mempunyai kemampuan dalam mengelola medsos, kemampuan IT. Karena gaya hidup sekarang semuanya berbasis dengan teknologi,” jelas dia.
Kedua, pemuda harus menghargai waktu sebenar-benarnya. Oleh karena itu, pemuda juga harus gunakan waktu untuk mempelajari hal-hal baru yang dibutuhkan dalam kehidupan saat ini.
“Kepada adik-adik sekalian, para pemuda, para kader dari GMPI. Mari kita bersikap positif dalam kondisi pandemi ini agar kita tidak selalu khawatir maupun ketakutan, karena rezeki itu sudah dijamin oleh Allah SWT,” imbuhnya.
Ketua Umum HIPMI Jawa Barat Surya Batara Kartika menambahkan, di tengah pandemi ini para pengusaha harus memiliki inovasi agar bisa bertahan dan berkembang.
"Para pengusaha harus bisa menemukan cara dan metode kekinian dengan menggunakan platform digital. Selanjutnya kita juga harus bisa membaca peluang di masa krisis, pandemi selain meluluhlantakkan banyak usaha tapi juga memunculkan banyak peluang baru,” pungkas Batara.