Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dianggap Ikut Sembunyikan Terduga Teroris Abu Raffa, Dua Keluarga Berstatus Ditangkap

mbes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan keduanya masih dalam pemeriksaan penyidik Densus 88 Antiteror Polri di Polda Bangka Belitung.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dianggap Ikut Sembunyikan Terduga Teroris Abu Raffa, Dua  Keluarga Berstatus Ditangkap
Kompas TV
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang keluarga terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bangka Belitung berinisial AS alias Agus alias Abu Raffa turut terseret kasus hukum usai terlibat menyembunyikan AS saat melarikan diri.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan keduanya masih dalam pemeriksaan penyidik Densus 88 Antiteror Polri di Polda Bangka Belitung.

"Dua tersangka lainnya yang ikut mengamankan saudara AS pada saat kabur, dengan inisial AP dan SU. Saat ini keduanya diamankan di Polda Babel oleh penyidik Densus 88," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).

Ia menyatakan status keduanya masih belum tersangka. Penyidik Polri pun masih memiliki waktu 14 hari untuk menentukan nasib AP dan SU.

Baca juga: Pelarian Terduga Teroris yang Kabur Akhirnya Berakhir, Abu Raffa Batal Potong Rambut Takut Ketahuan

"Keduanya masih berstatus ditangkap, penyidik punya waktu 14 hari dan belum dilakukan penahanan terhadap AP dan SU bila nanti tidak ditemukan cukup bukti keterkaitan dengan aksi terorisme maka akan diproses sebagai pidana umum," pungkasnya.

Baca juga: Terduga Teroris JI Bangka Belitung Ternyata Sempat Pasok Senjata Kepada Teroris MIT Poso

Sebagai informasi, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial AS alias Agus alias Abu Raffa yang kabur saat diperiksa di Polda Bangka Belitung pada 5 Juli 2021 lalu.

Berita Rekomendasi

Pelaku ditangkap di daerah Kampung Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka pada Senin (5/7/2021) sekitar pukul 21.30 WIB kemarin.

Dia ditangkap bersama dua orang lainnya yang juga merupakan keluarga AS. Keduanya turut ditangkap karena turut terlibat menyembunyikan tersangka selama proses pelarian.

AS Sempat Terlibat Pasok Senjata Kepada Kelompok Teroris MIT Poso

Terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bangka Belitung berinisial AS alias Agus alias Abu Raffa ternyata pernah memasok senjata kepada kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. 

Ahmad Ramadhan menjelaskan, AS terhubung dengan seorang kelompok teroris Jakarta berinisial S melalui akun hijau milik Ummu Nisa. Selain itu, keduanya juga terhubung dengan memakai sejumlah media sosial.

"AS terhubung dengan S menggunakan akun hijau milik Ummu Nisa yang diberikan kepada S untuk berkomunikasi dengan dengan AS dengan nama akun Abulebay alias Sakira01," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021).

Ia menyatakan AS dan S terhubung secara perbankan melalui salah satu bank swasta untuk pemesanan amunisi, senjata api revlover dan senjata api laras panjang. 

Dalam rangka pengiriman senjata api ke Jakarta, kata Ahmad, S menggunakan alamat dan identitas AS. Setelah itu, amunisi dan senjata api itu dikirimkan kepada kelompok teroris Jakarta berinisial S dan D.

Ia menuturkan barang bukti inilah yang diduga akan dikirimkan oleh kelompok teroris Jakarta kepada kelompok MIT pimpinan Ali Kalora Cs di Poso.

Tampang terduga teroris berinisial AS alias Agus alias Abu Raffa yang melarikan diri dari Polda Bangka Belitung saat sedang dilakukan pemeriksaan, Jumat (2/7/2021).
Terduga teroris berinisial AS alias Agus alias Abu Raffa. (Kabid Humas Polda Babel)

"AS menjelaskan bahwa senjata dan amunisi yang dikirimkan ke tersangka S dan D di Jakarta, rencananya akan dikirimkan ke DPO teroris Poso di Sulawesi Tengah," ungkap dia.

Dia menuturkan alasan tersangka mengirimkan senjata api itu kepada kelompok teroris Jakarta terlebih dahulu. Tujuannya tak lain untuk mengaburkan sumber pengirim senpi tersebut.

"Dari Jakarta dicek dulu untuk dikirim lagi sesuai tujuan yang mana proses tersebut untuk memutus rantai sumber paket sebelumnya, agar lebih rapih," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas