Airlangga Hartarto Minta Ulama Bantu Sosialisasi ke Umat soal Pentingnya Vaksinasi
Airlangga berharap para Ulama, Habaib dan Kiai memberikan pencerahan kepada seluruh umat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua tim penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) Airlangga Hartarto meminta Ulama, Habaib dan Kiai di seluruh pelosok negeri untuk membantu meyakinkan umat terkait manfaat vaksinasi.
Permohonan Airlangga itu disampaikan saat menghadiri Istighosah dan Sholawat Nariyah yang digelar Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan KH Nusron Wahid, Minggu (18/7/2021) malam.
Saat memberikan sambutan, Ketum Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa menurut hasil Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), ada 36,5 persen masyarakat yang percaya vaksin Covid-19.
Atas dasar itulah, Airlangga berharap para Ulama, Habaib dan Kiai memberikan pencerahan kepada seluruh umat.
Mengingat vaksin adalah salah satu cari yang paling efektif untuk mencegah risiko paparan Covid-19.
"Kami berharap habib, ulama dan tokoh agama membantu sosialisasi ke masyarakat, satu-satunya cara mencegah Covid adalah vaksinasi. Meskipun tidak menjamin tidak tertular tapi kalau sudah jalani vaksinasi bisa sembuh dan risikonya tidak terlalu berbahaya," demikian kata Airlangga di hadapan ribuan jamaah yang hadir secara virtual.
Baca juga: Survei LSI: 76 Persen Masyarakat Tolak Vaksin Berbayar
Pemerintah, kata Airlangga, tidak bisa bekerja sendirian menghadapi Covid-19.
Selain gotong royong antarmasyarakat, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 juga harus terus dikampanyekan.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, kuncinya kedisplinan dan kebersamaan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini," tandas Airlangga.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah mengamankan 421 juta vaksin hingga akhir tahun.
Hingga 3 hari ke depan, tambah Airlangga, pemerintah memastikan sudah ada 60 juta masyarakat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Pemerintah terus bekerja keras agar pandemi Covid, pandemi ini dialami 111 negara terutama dengan kenaikan varian delta," tambah Airlangga.
Airlangga juga meminta para kiai, habib, dan ulama mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dijelaskan oleh Airlangga bahwa, kebijakan tersebut semata-mata upaya pemerintah menekan lonjakan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh para kiai, habib, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas masyarakat di luar rumah," kata Airlangga.
Secara khusus, Airlangga juga menyampaikan bahwa para ulama, Habaib dan Kiai juga membantu menjelaskan bahwa anjuran pemerintah di zona merah perayaan Idul Adha baik ditiadakan.
Mantan Menteri Perindustrian itu juga Sesuai ketentuan dari Menteri Agama, Airlangga menjelaskan bahwa Sholat Idul Adha di zona merah dilakukan di rumah masing-masing dan pemotongan hewan dilakukan di rumah pemotongan hewan.
"Semata-mata untuk mengurangi kerumunan, kalau RPH penuh sebaiknya pemotongan di tempat terbuka. Hanya petugas dan panitia korban dengan protokol ketat harus dihindari, pembagian sebaiknya diantar ke rumah warga langsung," jelas Airlangga.
Airlangga juga menghaturkan terima kasih kepada para habaib, ulama dan kiai karena telah meluangkan waktu mendoakan agara Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19.
Ia mengakui, bahwa acara doa bersama seperti Majelis AH sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
"Semoga masyarakat Indonesia dilindungi dan dihindarkan dari penyakit. Masyarakat dan pemerintah menjadi negara yang baldatun thoyyibatun ghofur," demikian ungkapan Airlangga.
"Semoga saya dianugerahi kesehatan, maghfiroh, hidayah dalam menjalan tugas, demi menciptakan kesejahteraan masyarakat," demikian permintaan Airlangga kepada para jamaah Majelis AH.
Sementara itu, Pimpinan Majelis AH, KH Nusron Wahid mengungkapkan makna dari nama Majelis Ahlul Hidayah adalah golongan orang yang dapat petunjuk.
Majelis AH dibentuk juga untuk mendoakan Airlangga Hartarto agar diberi kekuatan dalam menjalani tugas sebagai Ketua PCPEN dan amanah yang lebih tinggi.
"Semoga diberi kesadaran kesehatan, agar kita terlindungi, petunjuk agar bersama dengan pemerintah untuk mendukung dan mendoakan pemerintah dan Airlangga sebagai penanggung jawab PCPEN. Tujuannya supaya Indonesia kembali pulih, masyarakat beraktivitas seperti sedia kala," urai mantan Ketum GP Ansor ini.
Di hapadan jamaah Majelis AH, anggota Komisi VI DPR RI itu mengungkapkan bahwa sosok Airlangga merupakan keturunan salah satu penyebar Islam di Tanah Jawa yaitu Ki Ageng Gribig.
"Bapak kiai yang kita hormati bahwa sesungguhnya bagi kita muhibbin habaib aulia terutama di kalangan NU, Pak Airlangga bukanlah orang asing. Ia salah satu keturunan ulama besar wali besar sayid maulana Maghribi, Kiai Ageng gribig, Jatinom Klaten. Beliau adalah salah satu cucu raja majapahit Brawijaya 5," ungkap Nusron.
Dalam acara yang bertema Badai Covid-19 "Pasti Berlalu: Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit" itu dihadiri oleh 33 Ulama, Habaib dan Kiai khos.
Beberapa tokoh yang hadir adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR TB Ace Hasan Syadzily.
Selain itu, ada beberapa Kepala Daerah yakni Bupati Kebumen dan Batang serta tokoh agama dan masyarakat yang berada di berbagai negara seperti Hongkong, Korea, Malaysia, Jepang dan Belanda.