Sistem Pembelajaran Campuran Dibutuhkan di Masa Pandemi Covid-19
Sistem pembelajaran dengan metode blended learning masih menjadi pilihan edukasi terbaik, terutama di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), Laksmi Mayesti mengatakan sistem pembelajaran dengan metode blended learning masih menjadi pilihan edukasi terbaik, terutama di masa pandemi Covid-19.
Laksmi mengatakan sistem pembelajaran blended learning yaitu bukan berarti para siswa hanya belajar secara dalam jaringan (daring) atau online saja.
"Di masa pandemi ini banyak yang menawarkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi sebagai media ajar, tetapi tidak banyak yang mengintegrasikan antara teknologi dengan pedagogi atau metode ajar yang baik," kata Laksmi melalui keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Efek Pandemi, Teknologi Digital Siap Dukung Sistem Pembelajaran Hybrid di Sekolah
Sistem blended learning telah dianut SMM sejak sebelum pandemi menghantam Indonesia.
Menurut Laksmi, interaksi yang terbuka akan menjadi memberikan manfaat bagi orang tua peserta didik.
"Sehingga orang tua bisa mengetahui perkembangan anaknya dengan terlibat secara langsung tanpa harus merasa terbebani, karena seolah-olah sistem pembelajaran daring cenderung hanya memberatkan orang tua dan anak-anak," ujar Laksmi.
Di sisi lain, SMM juga menawarkan sistem pembelajaran blended learning juga menguntungkan peserta didik serta orang tua baik dari segi kualitas dengan kurikulum pendidikan terbaik.
Akses pembelajaran yang fleksibel berkat pemanfaatan teknologi informasi, dan biaya yang terjangkau untuk seluruh anak Indonesia.
Baca juga: Nadiem: Teknologi Berperan Penting dalam Program Digitalisasi Sekolah
Hingga saat ini, kata Laksmi, murid-murid SMM tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.
Bahkan agar akses untuk masyarakat semakin luas, pada tahun ajar 2021 SMM akan menginisiasi pembukaan lokasi pembelajaran luar jaringan (offline) di delapan kota yaitu Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
"Kami membuka periode pendaftaran sampai 21 Juli untuk semua tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA kelas 12. Namun masyarakat tetap bisa mengikuti pendaftaran dan ikut kelas setelah tanggal 21 Juli," pungkas Laksmi.