150 dari 250 Nakes di RSUD Lamongan Terpapar Covid-19 Termasuk Dokter dan Paramedis
Dalam dua pekan, ada tambahan sebanyak 90 nakes di RSUD dr Soegiri yang terpapar Covid-19.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Penyebaran penularan Covid-19 ke kalangan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, semakin menjadijadi.
Dari 250 tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD dr Soegiri Lamongan, 150 diantaranya terpapar Covid-19, termasuk dokter dan paramedis.
Setiap hari terus ada pertambahan nakes yang terpapar virus mematikan ini.
Menurut Pemerintah Kabupaten Lamongan, dalam dua pekan, ada tambahan sebanyak 90 nakes di RSUD dr Soegiri yang terpapar Covid-19.
Sebelumnya 'hanya' 60 nakes yang terpapar virus Corona.
"Di RS dr Soegiri saja, dari 250 tenaga kesehatan yang ada, sebanyak 150 nakes yang terpapar Covid-19, " kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kepada Surya.co.id, Rabu (21/7/2021).
Kondisi ini, menuntut warga masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes), termasuk selama perpanjangan PPKM Darurat yang diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
Bersama hal tersebut, pemerintah daerah telah melakukan banyak upaya untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Baca juga: Empat Nakes Gugur, Begini Pesan Wagub Papua Barat Buat Warganya
Termasuk upaya fisik dengan menambah jumlah bed serta mengondisikan semua Puskesmas harus ada ruang perawatan khusus pasien Covid-19.
"Kami juga telah menambah rumah sakit di masa pandemi Covid-19," tutur Yuhronur.
Baca juga: Nakes Segera dapat Booster, Satgas: Masyarakat Cukup Dua Dosis Vaksin Covid-19
Menyikapi banyaknya nakes di RSUD dr Soegiri yang terpapar Covid-19, Yuhronur telah mengambil langkah dengan membuka lowongan kerja, rekrutmen relawan Covid-19 termasuk tenaga kesehatan dokter.
Namun kata Yuhronur, rekrutmen nakes saat ini tidaklah begitu mudah.
Masih banyak tenaga kesehatan yang belum memanfaatkan peluang tersebut. "Ternyata tidak mudah, apalagi dokter," ungkapnya.
Ia menyadari keengganan mereka tidak memanfaatkan rekrutmen nakes, lantaran situasinya masih seperti ini.
Para nakes yang mau mendaftar harus banyak pertimbangan. Ada yang harus izin dulu sama istri atau suami, orang tua, termasuk mertua.
Yuhronur belum mengetahui pasti sudah ada berapa pelamar untuk kesempatan lowongan relawan nakes.
Ia berharap, semua kebutuhan nakes segera terpenuhi agar penanganan Covid-19 di Lamongan bisa segera teratasi.
"Seperti RSUD dr Soegiri, saat ini kurang dari separuh jumlah nakes yang bisa melayani pasien rumah sakit. Bayangkan saja, jumlah nakes 250 orang, sementara yang terpapar ada 150 nakes," katanya.
Mereka yang terpapar termasuk dokter dan sisanya paramedis lainnya.
Dari sekitar 150 nakes yang terpapar, ada yang isolasi mandiri (Isoman) di rumah dan ada juga yang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit.
Informasi yang didapat Yuhronur dari Direktur RSUD dr Soegiri, dr Chaidir Annas, untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis ini, manejemen rumah sakit menggeser nakes yang bertugas di unit layanan yang lain.
Begitu juga untuk memenuhi pelayanan di ruang isolasi Covid-19, mengalihkan beberapa nakes di unit layanan lain untuk bertugas di pelayanan ruang isolasi Covid-19.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meninjau kantor PD Pasar Lamongan, Rabu (21/7/2021).
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meninjau kantor PD Pasar Lamongan, Rabu (21/7/2021). (surya/hanif manshuri)
Yuhronur berharap tidak terjadi krisis nakes di rumah sakit pelat merah di jalan Kusuma Bangsa tersebut.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nakes di Lamongan Krisis? Lebih dari Separo Nakes RSUD dr Soegiri Diserang Pagebluk, https://surabaya.tribunnews.com/2021/07/22/nakes-di-lamongan-krisis-lebih-dari-separo-nakes-rsud-dr-soegiri-diserang-pagebluk?page=3.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Anas Miftakhudin
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nakes di Lamongan Krisis? Lebih dari Separo Nakes RSUD dr Soegiri Diserang Pagebluk, https://surabaya.tribunnews.com/2021/07/22/nakes-di-lamongan-krisis-lebih-dari-separo-nakes-rsud-dr-soegiri-diserang-pagebluk?page=2.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Anas Miftakhudin