Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut: Lonjakan Kematian Penderita Covid-19 Lantaran Banyak yang Komorbid dan Belum Divaksin

Presiden Jokowi telah mengeluarkan instruksi melakukan tracing dan testing secara masif dimulai di 7 wilayah aglomerasi di Jawa sampai Bali.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Luhut: Lonjakan Kematian Penderita Covid-19 Lantaran Banyak yang Komorbid dan Belum Divaksin
Tangkapan Layar: Kanal Youtube Kompas TV
Menko Bidang Maritim dan Investasi/Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, lonjakan kematian pasien Covid-19 beberapa hari terakhir banyak disebabkan oleh pasien komorbid.

Selain itu, pasien-pasien yang belum divaksin juga lebih banyak yang meninggal karena Covid-19.

"Hasil temuan kami kematian yang meningkat pada akhir-akhir ini banyak mengenai orang-orang komorbid dan yang belum divaksin. Oleh karena itu tingkat vaksinasi juga akan dilakukan secara masif dalam bulan bulan ini dan Agustus hingga seterusnya," kata Luhur dalam konferensi pers daring, Minggu (25/7/2021).

Ia menuturkan, Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan tracing dan testing secara masif dimulai di 7 wilayah aglomerasi di Jawa sampai Bali.

"Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bersama dengan Polri dan puskesmas puskesmas di masing-masing wilayah untuk testing tetap dilakukan tenaga kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Aturan Baru Perpanjangan PPKM Level 3-4, Resepsi Pernikahan Boleh Digelar Maksimal 20 Undangan

"Tadi kami sudah merampungkan meeting kami yang sudah kami siapkan selama 5 hari dan saya kira Panglima TNI sudah sampai kepada persiapan yang baik," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Pihaknya meminta pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga desa untuk dapat menyediakan ruang isolasi yang terpusat. Khususnya untuk pasien-pasien beresiko tinggi.

Baca juga: Syarat Naik KRL di Masa PPKM Level 4 Masih Sama, Penumpang Wajib Bawa Dokumen Perjalanan

"Kami juga mendorong isolasi isolasi terpusat baik di level desa, kecamatan, kabupaten, kota ataupun yang level provinsi untuk dioptimalkan terutama bagi pasien-pasien yang beresiko tinggi atau yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, orang komorbid. Hal ini penting untuk mencegah penularan dan risiko kematian terutama kepada orang tua dan orang komorbid," tukasnya.

Berdasarkan data resmi dari pemerintah, pasien Covid-19 bertambah 38.679 kasus pada Minggu (25/7/2021). Angka ini jauh menurun dibandingkan Sabtu kemarin yang berada di angka 45.416 kasus.

Dengan tambahan tersebut total kasus terkonfirmasi positif menjadi 3.166.055 kasus.

Apabila ditinjau dari data dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 belum menunjukkan pelandaian atau flattening. Kasus harian mengalami naik-turun selama 7 hari terakhir.

Baca juga: Rincian Lengkap Aturan Operasional UMKM Pada Masa Perpanjangan PPKM Level 3 dan 4 di Jawa-Bali

Kasus harian sempat mengalami titik terendah di masa lonjakan Covid-19 dengan angka 33.772 kasus pada Rabu kemarin (21/7/2021).

Masih dari data resmi pemerintah,  terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 37.640 kasus. Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 2.509.318 orang. 

Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 83.279 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 1.266 orang. 

Dengan penambahan angka terkonfirmasi, kesembuhan dan kematian, maka terjadi penambahan kasus aktif sebanyak 227 kasus, sehingga total mencapai 573.908 kasus.

Sementara itu pada hari yang sama, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 173.472 dengan jumlah suspek 275.145.  
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas