Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejagung Periksa 2 Pihak Swasta Sebagai Saksi Kasus Korupsi Asabri

Kejaksaan Agung RI memeriksa 2 orang saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada PT Asabri (Persero).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kejagung Periksa 2 Pihak Swasta Sebagai Saksi Kasus Korupsi Asabri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (8/12/2015). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung RI memeriksa 2 orang saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada PT Asabri (Persero).

Kapuspenkum Kejagung RI Leonard Eben Ezer menyatakan kedua saksi yang diperiksa adalah pihak swasta yang terkait dengan korupsi Asabri.

"Saksi-saksi yang diperiksa antara lain CM selaku Sekretaris RIMO diperiksa terkait pendalaman keterlibatan pihak lain," kata Leonard dalam keterangannya, Selasa (27/7/2021).

Selain CM, Leonard menjelaskan penyidik juga memeriksa MH selaku tim saham Benny Tjokrosaputro yang diperiksa terkait pendalaman keterlibatan pihak lain.

Baca juga: Pakar Hukum: Penyidik Kejaksaan Perlu Cermati Sumber Dana Jiwasraya dan Asabri

"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi pada PT Asabri pada beberapa perusahaan periode tahun 2012 sampai dengan 2019," katanya.

Kejagung Menang Praperadilan Penyitaan Aset Tersangka Asabri

BERITA TERKAIT

Kejaksaan Agung memenangkan gugatan praperadilan atas penyitaan aset tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).

Hakim praperadilan telah menolak seluruh gugatan praperadilan yang dilayangkan tersangka Benny Tjokrosaputro atas penyitaan dua hotel itu.

“Hakim tunggal praperadilan menyatakan, mengadili menolak permohonan para pemohonan untuk seluruhnya,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan resminya, Kamis (22/7).

Baca juga: Kejagung Menangi Gugatan Praperadilan Kasus Penyitaan Aset Hotel Hasil Korupsi Asabri

Kemenangan, ucap Leonard, berdasarkan keputusan sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juli 2021.

Sesuai Surat Perintah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Prin- 151/F/FD.2/07/2021 tanggal 07 Juli 2021.

Leonard menuturkan, hakim juga memutuskan membebankan biaya perkara kepada pemohon.

"Dengan demikian, penyitaan yang sudah dilakukan tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung sudah sah dan sesuai hukum acara pidana," ujarnya.

Baca juga: Pakar Hukum Pidana Dorong Agar Tak Ada Malpraktik Penyitaan Aset dalam Kasus Jiwasraya dan Asabri

Diketahui, kedua hotel tersebut disita karena berdiri di atas tanah seluas 488 meter persegi dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 8893 atas nama nama Benny Tjokrosaputro.

Hakim kata Leonard memiliki pertimbangan pertimbangan bahwa Pasal 39 Ayat (1) huruf e KUHAP termohon melakukan penyitaan terhadap lahan milik Pemohon III yang disewa tidak bertentangan dengan hukum karena masuk materi pemeriksaan pokok perkara.

Selanjutnya, kata dia, penyitaan oleh penyidik tanpa dihadiri serta berita acara penyitaan tidak ditandatangani oleh kepala desa/ketua lingkungan dapat dibenarkan secara hukum sepanjang benda yang disita diserahkan secara sukarela oleh para pemohon kepada termohon.

“Kecuali, pemohon tidak bersedia menyerahkan barang untuk dilakukan penyitaan, maka kehadiran kepala desa atau ketua lingkungan menjadi bersifat imperatif,” jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas