Dosen Vokasi dapat Bantuan Program Beasiswa Riset Terapan
Kemendikbudristek menyelenggarakan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri Dosen Perguruan Tinggi Vokasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan pendanaan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menyelenggarakan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri Dosen Perguruan Tinggi Vokasi.
Program ini diperuntukkan bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) yang didukung oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), khususnya sektor UMKM.
"Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan atau riset terapan berbasis permasalahan riil di dunia industri, kerja, usaha, dan masyarakat," ujar Tim Program Riset Keilmuan Terapan Lilik Sudiajeng melalui keterangan tertulis, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Hari Ini, Dua Dosen ITS Meninggal Karena Covid-19
Program ini ditawarkan kepada para dosen di PTPPV, sehingga para periset mampu berkontribusi menyelesaikan permasalahan industri, kerja, usaha, dan masyarakat.
Riset terapan, kata Lilik, sudah sering dilakukan di PTPPV. Misalnya penelitian di bidang industri kayu di Bali.
"Setelah hasil riset itu diukur, dapat meningkatkan produktivitas hingga 30 persen, serta meningkatkan pendapatan pekerja hingga 170 ribu rupiah per bulan," ungkap Lilik.
Model riset terapan yang berguna bagi masyarakat juga dicontohkan oleh DigitalDesa.id, sebuah perusahaan rintisan (start-up) yang dikembangkan oleh Sidik Permana.
DigitalDesa.id, atau dikenal Digides, sejak diperkenalkan pada 2019, kini telah dipakai lebih dari 300 desa se-Indonesia.
"Digides membantu teknologi yang dapat memaksimalkan keluaran sebuah pekerjaan di desa-desa. Jadi, sebenarnya desa-desa sudah siap. Tinggal kita dan industri masuk ke sana,” ujar Lilik.
Mewakili kalangan dunia usaha, Direktur dan Owner PT Floaton Bahari Indonesia, Hery Supriadi juga melakukan riset terapan pada sektor perikanan.
Satu contoh kolaborasi tersebut telah diupayakan oleh Kementerian Sosial melalui sejumlah program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berkolaborasi, mengajak alumni-alumni berbagai universitas untuk aktif terlibat pada program-program sosial di Kemensos. Lembaga riset terapan, misalnya, menciptakan model desa ramah lansia dan desa sejahtera mandiri," kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta Kementerian Sosial, Oetami Dewi.