Ketua BEM Uncen: Pembungkaman Ruang Demokrasi di Papua Sangat Nyata Terjadi
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih Yops Itlay mengungkapkan pembungkaman ruang demokrasi di Papua terus terjadi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih Yops Itlay mengungkapkan pembungkaman ruang demokrasi di Papua terus terjadi.
Yops mengatakan pembungkaman ini sangat dirasakan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya melihat belakangan ini, jujur saja setelah bapak presiden dua periode ini memang pembungkaman ruang demokrasi kita di Papua ini sangat nyata terjadi begitu," ujar Yops dalam webinar Survei Kedai Kopi, Kamis (29/7/2021).
Menurut Yops, pembungkaman ini semakin menjadi setelah terjadi isu rasisme di Papua pada 2019 lampau.
Para mahasiswa, kata Yops, sudah tidak bisa berdemonstrasi menyampaikan pendapatnya.
"Ketika kami berkumpul sebentar saja sudah langsung dibubarkan. Ketika kami rapat diskusi saja sudah langsung dibubarkan begitu. Sehingga saya bisa katakan bahwa ini demokrasi yang sangat buruk yang kita hadapi saat ini begitu," ucap Yops.
Baca juga: Ketua ILUNI UI Ungkap Perbedaan Pembungkaman Era Orde Baru dan Sekarang
Dirinya mengungkapkan bahkan aparat kepolisian telah masuk ke kampus Uncen.
"Apalagi kita jujur, di saya punya kampus Uncen Itu polisi sudah masuk di kampus. Jadi kita sudah tidak bisa bergerak begitu," kata Yops.
Padahal, menurut Yops, banyak permasalahan yang mau disampaikan kepada pemerintah melalui ruang demokrasi.
Akhirnya, Yops mengungkapkan mahasiswa Uncen menyampaikan pendapatnya melalui jumpa pers.