TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung usulan mantan Perdana Menteri Indonesia Ali Sastoamidjojo sebagai Pahlawan Nasional.

Menurutnya, sudah sewajarnya Ali mendapat gelar Pahlawan Nasional mengingat jasa-jasanya bagi Republik Indonesia khususnya dalam forum-forum internasional.

Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Ali Sastroamidjojo bertajuk "Peran dan Jasa Bapak Ali Sastroamidjojo Dalam Pemerintahan dan Diplomasi Indonesia yang disiarkan di kanal Youtube BPPK Kemlu pada Jumat (30/7/2021).

"Artinya kami mendukung penuh. Dan saya kira sudah menjadi kewajaran begitu. Seorang yang memang sudah berjuang untuk bangsa dan negara bahkan dalam banyak event besar. Konferensi Meja Bundar, Asia Afrika, tidak pernah tidak terlibat. Apa artinya? Beliau adalah putra terbaik yang sangat-sangat sedikit (jumlahnya) yang mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara," kata Ganjar.

Ia berdoa dan berharap agar usulan tersebut bisa terlaksana di Bulan Kemerdekaan yakni Agustus tahun ini.

Baca juga: Wamenlu Dukung Usulan Ali Sastroamidjojo Sebagai Pahlawan Nasional

Ganjar pun mengatakan akan mencoba membantu komunikasi agar harapan tersebut dapat terwujud.

"Kita sebentar lagi masuk bulan Agustus. Kita doakan, saya akan coba bantu komunikasi, ah siapa tahu di Bulan Agustus ini beliau bisa menjadi pahlawan dan itu akan menjadi kebanggaan semua orang," kata Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar pun bercerita jika sebelumnya sempat didatangi oleh cucu Ali.

Dalam kesempatan tersebut, kata Ganjar, mereka berbincang terkait rencana keluarga untuk mengusulkan Ali sebagai Pahlawan Nasional.

Tidak hanya itu, kata Ganjar, keluarga Ali pun menyampaikan kepadanya bersedia untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam pengusulan sebagai Pahlawan Nasional tersebut.

Bagi Ganjar mudah untuk mendukung usulan tersebut mengingat sejarah telah mencatat kontribusi Ali bagi Indonesia di masa-masa awal perjuangan kemerdekaan hingga pasca proklamasi.

"Pertanyaaannya gampang saja kira-kira. Kalau orang Jawa kayak saya begini ya di, kampung melihatnya, pakai perasaan saja sudah cukup. Perasaannya apa? Perasaannya itu siapa sih yang tidak kenal Ai Sastroamidjojo? Bagaimana anak-anak muda yang dulu sekolah di Belanda, yang diceritakan dalam bukunya itu. Siapa yang tidak kenal?" kata Ganjar.