PPKM Level 4 Diperpanjang atau Tidak? Epidemiolog Sarankan Dilanjutkan demi Hindari Jebakan Pandemi
Epidemiolog Pandu Riono menyarankan PPKM Level 4 tetap dilanjutkan demi menghindari jebakan pandemi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, ikut buka suara mengenai kelanjutan PPKM Level 4 yang berakhir pada hari ini, Senin (2/8/2021).
Meski belum diketahui secara pasti apakah diperpanjang atau tidak, Pandu memprediksi PPKM Level 4 akan dilonggarkan.
Padahal, menurutnya, pemerintah belum siap jika harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19 lagi saat melonggarkan PPKM Level 4.
Baca juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini setelah Sebulan Diberlakukan, Diperpanjang Lagi atau Tidak?
"(Kemungkinan) Minggu ini akan dilonggarkan dulu, tapi menurut saya kita belum siap karena akan terjadi kenaikan lagi kalau dilonggarkan," kata Pandu, dikutip dari tayangan YouTube tvOne, Senin (2/8/2021).
Pandu menjelaskan, jika pemerintah terus mengulangi pengetatan dan pelonggaran PPKM, maka Indonesia akan masuk pada jebakan pandemi.
Hal itu lantaran setiap kali PPKM dilonggarkan, maka lonjakan kasus Covid-19 akan terus terjadi.
"Kita tidak bisa mengatasi pandemi seakan-akan selalu ada penurunan dan kenaikan kasus. Ini yang disebut sebagai jebakan pandemi."
"Jadi selama kita mengalami fase seperti itu, tidak akan mungkin kita bisa memulihkan kehidupan, termasuk memulihkan ekonomi," jelas Pandu.
Untuk itu, Pandu menyarankan agar PPKM Level 4 terus dilanjutkan demi menghindari jebakan pandemi.
Baca juga: PPKM Berpeluang Diperpanjang Bikin Sentimen Negatif ke Pasar Saham
Sebab, ia menilai, aturan PPKM bisa efektif untuk menekan penularan kasus jika dilakukan secara konsisten.
"PPKM itu akan berhasil menurunkan kasus setelah dua sampai tiga minggu saja, tapi sifatnya sementara, nanti begitu kita longgarkan, akan terjadi peningkatan lagi."
"Jadi kita harus bergerak menekan kasus penularan semaksimal mungkin dan terus menerus."
"Kita harus pertahakan supaya kalau ada lonjakan tidak terlalu tinggi, sehingga kita bisa kembali memulihkan ekonomi," paparnya.
Kendati demikian, Pandu menyebut ada cara lain yang bisa menggantikan PPKM.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Tidak Bisa Terapkan Lockdown, Semi Saja Seperti PPKM Masyarakat Sudah Menjerit