Perempuan Amanat Nasional Dorong Pemerintah Konsisten 3 T Meski Kasus Covid-19 Melandai
Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN), Intan Fauzi mengingatkan pandemi COVID-19 adalah pekerjaan rumah bersama.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN), Intan Fauzi mengingatkan pandemi COVID-19 adalah pekerjaan rumah bersama.
Pemerintah harus serius mencapai target herd immunity (kekebalan komunitas).
Sudah lebih dari satu setengah tahun pandemi Covid-19 di tanah air, Intan yakin masyarakat bisa melaksanakan 5 M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas).
Namun, pemerintah juga harus konsisten dengan 3 T.
"Kita harapkan pemerintah juga terus meningkatkan test tracing dan treatment (3T) meski alhamdulillah akhir-akhir ini kasus Covid-19 sudah mulai melandai, kita harapkan dengan peningkatan 3 T masyarakat patuh akan 5 M dan vaksinasi kita bisa segera bisa beraktifitas normal dan pandemi ini bisa berakhir," kata Intan dalam pengantaranya di Acara Diskusi Online Badan Kesehatan Perempuan Amanat Nasional bertajuk 'Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi' pada Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Epidemiolog Minta Pemerintah Konsisten Lakukan 3T dalam Tangani Pandemi Covid-19
Intan membeberkan, di Partai Amanat Nasional (PAN) sendiri sudah melakukan vaksinasi gratis sebagai kerja sama dengan pemerintah di berbagai daerah. Vaksinasi digelar di Kantor DPP PAN dan juga DPW PAN se-Indonesia.
"Kami mendorong herd immunity yang kita tahu saat ini kurang lebih 10 persen secara nasional untuk vaksinasi dosis kedua. Kita harapkan herd immunity selesai sebab sudah lebih dari 1,5 tahun pandemi sejak kasus pertama di Indonesia ditemukan," ucap Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan pentingnya vaksinasi bagi penanganan pandemi Covid-19.
Nadia menyebut, jika sudah divaksin maka manusia memiliki sistem kekebalan sistem Pertahanan untuk melawan virus Covid-19 ketika virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia.
Hal ini penting untuk dipahami masyarakat Indonesia.
"Sebab virus tadi perlu masuk ke sel tubuh manusia untuk dia bereplikasi dan berkembang biak. Nah, itu bisa dilawan dengan cepat, dinetralisir karena sudah kenal musuhnya sehingga dia akan memenangkan peperangan melawan virus covid-19," kata Nadia.
"Jadi, ada dua manfaat seseorang yang sudah divaksin. Pertama untuk dirinya sendiri, memberikan perlindungan. Dan yang kedua membatasi penularan kepada orang lain. Tujuan akhirnya adalah herd immunity," imbuh Direktur P2ML Kemenkes Ini.
Masih dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasan Baru Reisa Broto Asmoro memaparkan, virus sifatnya mudah melakukan mutasi.
Ketika sebuah virus melakukan mutasi maka bisa terbentuk lah varian-varian baru. Hal itu jugalah yang terjadi pada Sars Cov-2 yang kini jumlah mutasinya sudah ribuan.
"Ketika terbentuk varian yang memang mengganggu, penularannya lebih hebat, aktivitas pengobatan lebih turun, kita sebut sebagai varian of concern," jelas Reisa.
Kendati demikian, kabar baiknya, Reisa menegaskan varian baru Covid-19 tetap bisa terdeteksi melalui testing, dan juga bisa dicegah lewat vaksinasi.
"Bagaimana menghadapinya, mencegah penularan. Respons dengan obat obatan saat ini, cegah dengan protokol kesehatan (double masker), tetap yang terpenting, ini dapat dicegah dengan vaksin," terang Reisa.
Bertindak sebagai moderator, Ketua Badan Kesehatan Perempuan Amanat Nasional dr Milka Anisya menambahkan, selain menggenjot 3 T dan mempercepat vaksinasi, edukasi publik terkait Covid-19 juga tak boleh kendur. Hal ini lah yang mendasari PUAN menggelar diskusi rutin setiap minggunya.
"Masyarakat harus terus menerus diedukasi dengan ilmiah, ditengah maraknya hoaks terkait Covid-19, penting para pakar, jubir pemerintah menjelaskan bagaimana kita meningkatkan imunitas tubuh, bagaimana menghadapi pandemi ini," ujar dr Milka.
Diketahui, kasus positif Covid-19 per Selasa (3/8) bertambah sebanyak 33.900, kesembuhan 31.324, kematian masih tinggi yaitu 1598 orang.
Diskusi online Perempuan Amanat Nasional kali dihadiri pengurus PUAN se-Indonesia.