Efek Samping Vaksin Covid-19, Beserta Cara Mengatasinya
Simak efek samping setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Dilengkapi cara mengatasinya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini efek samping vaksin Covid-19 beserta cara mengatasinya.
Saat ini, pemerintah tengah gencar melaksanakan program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum.
Kelompok prioritas penerima vaksin adalah penduduk yang berdomisili di Indonesia yang berusia ≥ 18 tahun.
Kelompok penduduk berusia di bawah 18 tahun dapat diberikan vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan vaksin yang memadai dan persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Dikutip dari covid19.go.id, vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Nantinya, apabila suatu saat terserang penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Baca juga: Warga Tak Punya NIK Tetap Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Vaksin sendiri merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman.
Apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Lantas, apa saja efek samping yang dirasakan setelah vaksin?
Efek Samping Vaksin Covid-19
Efek samping pada lokasi suntikan dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention:
- Rasa sakit
- Kemerahan
- Pembengkakan
Efek samping yang dirasakan:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Panas dingin
- Demam
- Mual
Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin
Jika merasakan efek samping tersebut, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Anda dapat menggunakan obat-obatan untuk meredakan efek samping pasca-vaksinasi sesuai saran yang diberikan oleh dokter.
Biasanya obat yang digunakan di antaranya, ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau antihistamin.
Namun, tidak disarankan meminum obat-obatan tersebut sebelum vaksinasi sebagai pencegahan terhadap efek samping.
Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan di tempat suntikan dapat lakukan hal berikut:
- Oleskan waslap yang bersih, dingin, dan basah di atas area tersebut
- Latih lengan untuk bergerak.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat demam:
- Minum banyak cairan.
- Berpakaian ringan.
Efek samping setelah suntikan kedua mungkin lebih intens daripada yang Anda alami setelah suntikan pertama.
Efek samping ini adalah tanda normal bahwa tubuh Anda sedang membangun perlindungan dan akan hilang dalam beberapa hari.
Namun, beberapa orang tidak diperbolehkan vaksin jika menderita penyakit tertentu.
Berikut daftar kondisi atau penyakit yang tidak boleh vaksin, dikutip dari laman resmi WHO:
- Kanker serviks
- Kolera
- COVID-19
- Difteri
- Hepatitis B
- Influensa
- Ensefalitis Jepang
- Campak
- Meningitis
- Penyakit gondok
- Pertusis
- Radang paru-paru
- Polio
- Rabies
- Rotavirus
- rubella
- Tetanus
- Penyakit tipus
- Varisela
- Demam kuning
Baca juga: Vaksin Ibu Hamil, Ini Syarat dan 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan
Cara Kerja Vaksin
Vaksin mengurangi risiko terkena penyakit dengan bekerja dengan pertahanan alami tubuh Anda untuk membangun perlindungan.
Ketika seseorang mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh akan merespons.
Berikut ini cara kerja vaksin:
- Mengenali kuman yang menyerang, seperti virus atau bakteri.
- Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
- Ingat penyakitnya dan cara melawannya. Jika Anda kemudian terkena kuman di masa depan, sistem kekebalan Anda dapat dengan cepat menghancurkannya sebelum Anda menjadi tidak sehat.
Oleh karena itu, vaksin adalah cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons imun dalam tubuh, tanpa menyebabkan penyakit.
Sistem kekebalan tubuh kita dirancang untuk mengingat.
Setelah sudah mendapat satu atau lebih dosis vaksin, kita biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau bahkan seumur hidup.
Inilah yang membuat vaksin sangat efektif.
Dari pada mengobati penyakit, vaksin akan mencegah kita dari sakit.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.