Lawatan Menlu Retno, RI Boyong Rp 1,1 Triliun Dukungan Kesehatan dari AS
Total USD 81,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun dukungan kesehatan diboyong Indonesia (RI) usai Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertandang
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Total USD 81,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun dukungan kesehatan diboyong Indonesia (RI) usai Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertandang ke Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Hal ini disampaikan Menlu saat memberikan keterangan pers terkait kunjungannya pada 2 hingga 5 Agustus 2021 untuk menemui sejumlah pejabat AS, diantaranya Menlu AS Anthony J Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA), Jake Sullivan di Gedung Putih.
Retno mengatakan Indonesia dan AS memasuki era baru hubungan bilateral, dimana kunjungannya kali ini pertama kalinya menlu kedua negara melakukan Dialog Strategis.
“Dialog Strategis ini merupakan turunan dari Kemitraan Strategis yang disepakati kedua negara pada tahun 2015,” kata Retno.
Kunjungan Menlu RI kali ini juga diperoleh beberapa komitmen baru dalam bidang Kesehatan jangka pendek.
Baca juga: Upaya AS Dekati RI, Menlu Retno Penuhi Undangan Menlu Blinken di Washington DC
Diantaranya terkait penyediaan tambahan dana USD 30 juta dan dukungan obat-obatan terapeutik oleh salah satu perusahaan AS senilai USD 51.6 juta
“Jika dijumlahkan menjadi USD 81,6 juta atau sekitar 1,1 Triliun Rupiah,” kata Retno.
Sebelumnya, AS juga telah memberikan dukungan kepada Indonesia berupa lebih dari 8 juta vaksin moderna 1000 ventilators dan alat2 kesehatan lainnya.
Selain bertemu Menlu AS dan NSA Jake Sullivan, Menlu Retno juga melakukan pertemuan dengan enator Tammy Duckworth, dari Illinois, dan dengan beberapa industri farmasi dan kesehatan AS.
Seperti Eli Lilly (perusahaan obat-obatan); President dan CEO Arcturus (Farmasi bergerak dalam pembuatan vaksin mRNA) dan Baylor College of Medicine (pusat riset pembuatan vaksin protein rekombinan).