KSP Bersama Relawan Gencarkan Pembagian Masker dari Pintu ke Pintu
Kebijakan PPKM Darurat dan Level 4 di Jawa dan Bali, telah menunjukkan ke arah keberhasilan pengendalian dalam satu bulan terakhir.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) turut membantu upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau Level 4 yang dilaksanakan di Pulau Jawa dan Bali.
Pembatasan yang dilakukan tersebut mulai menunjukkan hasil terutama di angka penurunan kasus positif Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi, Juri Ardiantoro.
Juri mengatakan, berdasarkan angka-angka yang ada, kebijakan PPKM Darurat dan Level 4 di Jawa dan Bali, telah menunjukkan ke arah keberhasilan pengendalian dalam satu bulan terakhir.
"Kemarin kita sangat kerepotan untuk mengatasi BOR (bed occupancy ratio) rumah sakit sampai angka 90 persen. Kemudian obat-obatan, oksigen, sekarang sudah bisa diatasi, karena angka kesembuhannya sudah sangat tinggi dan angka positifnya sudah sangat berkurang," ujar Juri saat media briefing bersama Aice Group dan KSP secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Juri mengungkapkan, peran serta masyarakat turut andil dalam keberhasilan tersebut. Salah satunya dengan penerapan disiplin menggunakan masker di seluruh elemen masyarakat yang terus digalakkan.
"Karena kalau tidak disiplin, gak mungkin angka-angka itu membaik. Penggunaan masker efektif untuk mengurangi angka penularan dan harus terus digencarkan," ujar Juri.
Baca juga: Sempat Evakuasi 670 Pasien Per Hari saat PPKM Darurat, Unit Angkutan Sekolah Jakarta: Kini Berkurang
Meski demikian, keberhasilan penurunan kasus positif Covid-19 berkat PPKM Level 4 Jawa-Bali tak diikuti dengan daerah-daerah lain.
Menurutnya, wilayah di luar Jawa dan Bali yang tidak menerapkan PPKM perlu atensi khusus untuk penegakan kepatuhan protokol kesehatan.
"Beberapa daerah di luar Jawa dan Bali menunjukkan angka-angka yang mengkhawatirkan. Jadi, kita juga harus memerhatikan pola penanganan di luar Jawa dan Bali sesuai arahan Presiden yang memerintahkan seluruh jajarannya di daerah untuk siap mengatasi kemungkinan-kemungkinan masalah yang muncul," imbuhnya.
Untuk mempercepat penanganan dan pengendalian Covid-19, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih disiplin dalam menggunakan masker, Juri turut menceritakan mengenai Gerakan dari Pintu ke Pintu 'WAJIB MASKER' yang diusung oleh Kantor Staf Presiden dan Aice Group.
"Gerakan ini hadir di 18 kota/kabupaten di Indonesia yang sekarang sedang bergerak untuk mengkampanyekan dari pintu ke pintu wajib masker. Masker medis sejumlah 500 ribu akan didistribusikan dari pintu ke pintu kepada masyarakat melalui relawan dan ibu-ibu PKK di 18 Kabupaten/Kota se-Indonesia," tutur Juri Ardiantoro.
Sementara itu, Ketua Umum Relawan Nasional Lawan COVID-19 (RLNC19), Kris Budihardjo, menambahkan, khusus daerah Jawa Barat, mereka sudah memiliki posko di 27 kabupaten/kota, begitu pun dengan Jawa Timur.
"Di Jawa Tengah dan Jogja, belum terlalu banyak peran kita, Banten juga sudah mulai. Di luar Jawa, kita sudah ada di Singkawang, NTB, dan Sumatera Utara," ujarnya.
Kris melanjutkan, dalam kampanye atau Gerakan dari Pintu ke Pintu 'WAJIB MASKER' itu, mereka banyak memberikan sosialisasi terkait informasi vaksin, informasi mengenai fasilitas rumah sakit hingga meluncurkan aplikasi plasma.
"Plasma itu susah sekali didapat. Kita membuat sebuah aplikasi relawan plasma, yang mana donatur atau pendonor atau yang membutuhkan bertemu di aplikasi itu. Itu adalah sumbangsih dari Relawan Nasional Lawan COVID-19," kata Kris Budihardjo.
Senada dengan hal itu, Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group, Sylvana Zhong turut menyampaikan jumlah total masker yang sudah didistribusikan.
"Dari awal pandemi di Indonesia, Aice telah membagikan 50 juta masker medis kepada masyarakat dan 10 juta es krim," kata Sylvana.