34 TKA China Masuk RI Saat PPKM, Sahroni Pertanyakan Komitmen Menkumham Yasonna Laoly
akhir pekan lalu muncul laporan terkait masuknya 34 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan berlakunya PPKM level 4 di Jawa dan Bali, beberapa waktu lalu pemerintah dengan tegas memberlakukan larangan atas masuknya orang asing.
Meski begitu, ternyata pada akhir pekan lalu muncul laporan terkait masuknya 34 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Wilayah Kerja Rokan Resmi Dikelola Pertamina Hulu Rokan
Merespons kejadian itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan kekecewaannya.
Dia meminta agar pihak Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut.
Baca juga: Wapres Maruf: Permasalahan Covid-19 Tanggung Jawab Bersama
"Saya benar-benar tidak terima dan kecewa melihat peristiwa ini, dan saya minta agar Pak Menteri maupun pihak imigrasi agar menjelaskan sejelas-jelasnya alasan di balik penerimaan para WNA ini. Masalahnya selama PPKM ini, masyarakat saja menangis karena kondisi pergerakan sangat sulit, eh ini kok malah menerima TKA?," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
Sahroni juga mempertanyakan komitmen Menkumham Yasonna Laoly yang sebelumnya telah dengan tegas mengeluarkan aturan larangan wasuknya TKA ke tanah air.
Baca juga: Sandiaga Optimis UMKM Bisa Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Syaratnya Gercep dan Gaspol
"Kan Pak Menteri sendiri yang bilang selama PPKM tidak boleh ada TKA masuk. Tapi ini justru diterima. Terus juga saya dengar katanya mereka pegang kitas, tapi masa’ sekaligus masuk 34 orang. Ini sangat janggal," ucapnya.
Lebih lanjut, Sahroni menekankan bahwa ketegasan aturan terkait WNA ini sangat penting, karena ini terkait dengan keselamatan rakyat.
"Saya bukannya menghalangi orang mau bisnis, mau bikin apa terserah. Tapi ini masalah keselamatan rakyat. Kondisi kita belum pulih, kita harus terus waspada. Perlu diingat bahwa kita kebobolan kasus delta salah satu penyebab utamanya ya karena teledor mengawasi WNA India yang masuk," pungkasnya.