Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Siapkan 258 Juta Vaksin Siap Suntik Mulai Agustus Hingga Desember 2021

Pemerintah terus berupaya mencegah kondisi semakin memburuk akibat pandemi Covid-19. 

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Siapkan 258 Juta Vaksin Siap Suntik Mulai Agustus Hingga Desember 2021
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono didampingi Wakil Ketua Umum Jalasenastri Wiek Ahmadi Heri Purwono dan pengurus inti Jalasenastri meninju vaksinasi masal dan posko swab antigen gratis dengan target 1.000 orang di Graha Jala Puspita Bendungan Hilir Tanah Abang Jakarta Pusat pada Senin (9/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mencegah kondisi semakin memburuk akibat pandemi Covid-19

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 bertumpu pada tiga pilar utama.

Pertama, kecepatan vaksinasi, terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi.  

"Pemerintah sedang meningkatkan jumlah vaksinasi harian mencapai 1.250.000 suntikan di bulan Agustus pada tujuh wilayah aglomerasi dan menyiapkan 1.230.000 suntikan vaksin di luar wilayah aglomerasi Jawa-Bali," kata Jodi, Senin (9/8/2021).

Jodi mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 258 juta vaksin siap suntik pada periode Agustus hingga Desember ini.

Baca juga: Menteri Trenggono Genjot Vaksinasi Nelayan di Pesisir Pantura

Pilar kedua adalah penerapan 3M (mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang masif di seluruh komponen masyarakat.

Ketiga, kegiatan testing, tracing dan treatment secara masif, termasuk menjaga keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR), penambahan fasilitas isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan obat-obatan dan pasokan oksigen. 

Berita Rekomendasi

"Pemerintah pada periode Agustus ini menargetkan 579.000 ribu tes per hari dan akan melakukan tracing kepada 10 kontak erat per kejadian kasus positif yang sudah mulai dijalankan oleh TNI dan Polri di lapangan," ujar Jodi.

Jodi menuturkan, banyak pasien Covid-19 meninggal karena menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing dan tidak terpantau tenaga kesehatan

"Ketika saturasi oksigen sudah turun atau mengalami pemburukan baru dibawa ke rumah sakit, sehingga berpotensi kematian karena terlambat mendapatkan penanganan," katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan tempat tidur untuk isolasi terpusat di Jawa Bali.

"Total 49 ribu lebih yang didukung personel dan dilengkapi berbagai fasilitas untuk perawatan pasien Covid-19 seperti dokter, perawat, obat-obatan, oksigen, dan konsumsi pasien," imbuhnya.

Jodi menyampaikan isolasi terpusat sangat penting terutama bagi pasien-pasien yang berisiko tinggi, ataupun yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, atau orang komorbid.

"Hal ini penting untuk mencegah penularan dan risiko kematian terutama kepada orang tua dan orang dengan komorbid," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas