Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Tim Panel KIPP Yakin Inovasi Daerah Bisa Tingkatkan Pelayanan Publik Tiga Kali Lipat

Dengan menciptakan inovasi yang berdasar pada masalah, inovasi bisa menjadi solusi yang bisa diatasi bersama.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Anggota Tim Panel KIPP Yakin Inovasi Daerah Bisa Tingkatkan Pelayanan Publik Tiga Kali Lipat
Humas Kementerian PANRB
Ilustrasi pelayanan publik: Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah segera diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum inovasi nasional dianggap penting untuk mengembangkan inovasi pelayanan publik.

Jika setiap inovasi pelayanan publik diangkat ke forum nasional, kualitasnya bisa memungkinkan meningkat tiga kali lipat.

Penilaian tersebut diungkapkan Anggota Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021, Nurjaman Mochtar.

Menurutnya, inovasi di tingkat daerah sudah banyak yang berkembang, baik dari sisi penerapan teknologi informasi, maupun sisi lainnya.

Nurjaman memberi saran, forum tersebut bisa diperkuat dengan dasar hukum setingkat peraturan presiden, dengan Kementerian PANRB sebagai leading sector.

"Saya yakin, inovasi-inovasi yang tersebar di daerah akan meningkat tiga kali lipat kualitas pelayanan publiknya," kata Nurjaman dalam keterangan, Senin (9/8/2021).

Berita Rekomendasi

Nurjaman mencontohkan, Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua, sudah memberi akses internet gratis untuk warga.

Baca juga: Menteri Tjahjo: Inovasi Pelayanan Publik Harus Terus Bertransformasi

Pemkab Merauke bekerja sama dengan Telkomsel agar masyarakat bisa mengakses internet dengan menggunakan nomor induk kependudukan atau NIK.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Tim Evaluasi KIPP 2021, Margianti, mengutarakan bahwa inovasi menjadi solusi masalah pelayanan publik yang dihadapi masyarakat.

Inovasi, menurutnya, harus berangkat dari berbagai permasalahan yang ditemui di lingkungan masyarakat.

Dengan menciptakan inovasi yang berdasar pada masalah, inovasi bisa menjadi solusi yang bisa diatasi bersama.


Namun, inovasi harus juga didasari pada karakterisitik masyarakat daerah tersebut. Mengingat, kondisi sosial dan keragaman latar pendidikan di Indonesia berbeda setiap daerah.

Replikasi menjadi salah satu jawaban untuk memperluas dampak inovasi. Margianti mengatakan, replikasi menjadi salah satu penentu.

"Apabila suatu inovasi memiliki nilai replikasi, sudah mendapat nilai khusus," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas