Tahun Baru Islam di Bulan Kemerdekaan, Jokowi: Lipat Gandakan Ikhtiar Lahir Batin Lawan Pandemi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap momen tahun baru Islam 1443 hijriyah dapat dijadikan semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap momen tahun baru Islam 1443 hijriyah dapat dijadikan semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Jokowi menyebut pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia telah menyebabkan adanya penyesuaian dalam berbagai kegiatan masyarakat, termasuk aktivitas keagamaan.
Jokowi mengatakan, penyesuaian tersebut merupakan bentuk ikhtiar untuk perubahan yang lebih baik dan contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh dari hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW."
"Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif,” ujar Jokowi, Senin (9/8/2021) dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Arahan dari Jokowi, PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 16 Agustus 2021
Jokowi berharap agar momen tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah yang juga bertepatan dengan bulan kemerdekaan dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.
“Proklamasi 17 Agustus 76 tahun yang lalu merupakan wujud hijrah kita melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi,” ungkap Jokowi.
Masa pandemi Covid-19, lanjut Jokowi, juga memberikan pelajaran berharga untuk direnungkan.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad SAW semasa hijrah dari Mekah ke Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di jazirah Arab.
Jokowi menyebut, untuk mencapainya, dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, serta kebersamaan, keberanian, dan solidaritas untuk mengatasi ancaman.
“Perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan. Persaudaraan kaum muhajirin dan ansar dalam menyukseskan perjuangan dakwah nabi merupakan uswah, merupakan contoh,” lanjutnya.
Baca juga: Luhut Puji Presiden Jokowi: Arahan dan Keputusan Cepat yang Tidak Banyak Dibayangkan Orang
Patuh Prokes Cermin Semangat Hijrah
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, kepatuhan umat Islam dalam mematuhi protokol kesehatan mencerminkan semangat hijrah dalam perilaku keseharian kita.
“Semua itu untuk menghindari terinfeksi virus Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan bersama serta membangun pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengajak seluruh umat Islam terus meneguhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah.
Jokowi meminta masyarakat untuk meningkatkan sikap moderasi beragama, toleransi, inklusivitas, dan ta’awun atau tolong menolong antarsesama umat muslim.
“Sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Teladani akhlak nabi dengan mengajarkan kebersamaan dan toleransi serta menghindari syiar kebencian,” ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi Akui Sering Mendapat Keluhan Pengurusan Izin Usaha Berbelit-belit
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.