Akademisi UI: Tingkat Kasus Positif Covid-19 di DKI Jauh Lebih Rendah Ketimbang Nasional
Imam B Prasodjo mengatakan, angka positively rate Covid-19 di Indonesia masih tinggi sekitar 20,8 persen
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data positivity rate atau tingkat kasus positif Covid-19 berdasarkan standar World Health Organization (WHO) saat ini adalah 5 persen atau dari 100 orang yang dites hanya boleh ada 5 orang terinfeksi.
Akademisi Universitas Indonesia Imam B Prasodjo mengatakan, angka positively rate Covid-19 di Indonesia masih tinggi sekitar 20,8 persen atau 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 100 yang dites.
Kendati demikian, tingkat kasus positif Covid-19 di ibu kota jauh lebih rendah ketimbang angka nasional yakni hanya 7,9 persen.
"Artinya kita harus kerja jauh lebih keras. Di DKI turun (jadi 7,9 persen) hingga 9 Agustus (2021)" ujarnya dalam video conference, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Ratusan Personel Satpol PP DKI Diturunkan Awasi Penerapan Perdana Ganjil - Genap
Imam menjelaskan, harusnya ada pelajaran yang bisa diambil melalui perilaku masyarakat sendiri, misal saat libur seperti tahun baru selalu naik jumlah kasus positif.
Baca juga: Aturan Baru PPKM Level 4 di DKI: Sarana Olahraga & Restoran di Ruang Terbuka Boleh Beroperasi
"Kemudian Lebaran dan mudik. Artinya, kerumunan jadi bagian rentan pada saat ingin mengontrol penularan," katanya.
Perkembangan kasus kematian yang naik akibat penularan dari kerumunan ini membuatnya khawatir jumlahnya masih akan tinggi ke depan.
"Masih ada data-data perlu kita dalami untuk evaluasi upaya kita bersama. Kematian tertinggi di Jawa Timur (24.048 jiwa) dan kemudian Jawa Tengah (23.847)" pungkasnya Imam.