Bertemu Ketua DPD RI, Pendekar di Sumedang Prihatin Mulai Hilangnya Budaya Lokal
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bertemu dengan Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia (P3SI) dalam kunjungannya ke Sumedang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bertemu dengan Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia (P3SI) dalam kunjungannya ke Sumedang, Jawa Barat.
Pertemuan berlangsung di rumah senator asal Jawa Barat, Eni Sumarni, di Situraja, Sumedang.
Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla menjawab keprihatinan para pendekar karena identitas bangsa mulai hilang oleh banjirnya budaya impor.
Satu di antaranya keresahan para pendekar, soal mulai ditinggalkannya seni pencak silat oleh generasi muda.
Menurutnya, tidak ada yang mengembangkan dan melestarikan tradisi lokal tersebut.
Sementara bela diri asing justru digemari.
Baca juga: Terkait Sertifikasi Tanah, Ketua DPD RI Siap Perjuangkan Aspirasi Karaton Sumedang Larang
"Cara menghancurkan sebuah negara adalah dengan menghancurkan budayanya. Saya sepakat dengan hal ini dan inilah persoalan yang harus diselesaikan di tingkat hulu, bukan hilir karena identitas bangsa berkaitan dengan persoalan fundamental arah perjalanan bangsa Indonesia," kata LaNyalla dalam siaran persnya, Minggu (22/8/2021).
Karena itu, lanjut LaNyalla, DPD RI sedang berusaha untuk mendorong Amandemen ke-5, untuk melakukan koreksi sejak Amandemen era Reformasi kemarin.
"Mohon dukungannya dari para pendekar agar perjuangan DPD RI dalam amandemen konstitusi berhasil. Nantinya kita benahi semua permasalahan negeri ini," ujarnya.
LaNyalla juga mengatakan bahwa bukan hanya pencak silat yang mulai hilang.
Baca juga: Ketua DPD RI Dapat Ijazah Khusus dari Abuya Muhyidin Sumedang Agar Niat Mulia Tercapai
"Penataran P4 saja hilang dari sekolah-sekolah kita. Padahal itu merupakan panduan para generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila," katanya lagi.
Dalam kesempatan itu senator asal Banten Habib Ali Alwi turut mengeluarkan pendapatnya bahwa dengan segala persoalan krisis yang terjadi, bangsa ini perlu dipimpin pendekar.
"Pendekar itu mempunyai karakter petarung. Mempunyai prinsip kuat dan berani," kata Habib Ali.
Dalam keyakinan penduduk Tanah Sunda, karakter berani itu tak bisa lepas dengan simbol maung atau harimau.
Baca juga: Viral Mural Kritik Jokowi, Wakil Ketua DPD RI: Pemerintah Harus Terbuka Terhadap Kritik
"Orang Sunda kan simbolnya maung. Tak lepas dari keyakinan bahwa Prabu Siliwangi bersalin rupa menjadi harimau. Karakter seperti harimau yang diidentifikasi sebagai pemberani inilah yang diperlukan oleh Indonesia ke depan," ujarnya
Ketua Umum Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia Muhammad Arifin Soleh atau Abah Ipin mengeluhkan mulai lunturnya kebudayaan pencak silat.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi sekarang, anak-anak muda tinggalkan warisan budaya dan nilai luhur bangsa yang merupakan identitas bangsa kita. Semua tergerus akulturasi budaya. Karena itu kita perlu menumbuh kembangkan warisan dan kearifan lokal itu ke anak muda," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.