Pemprov dan LDII Jatim Sediakan 1.000 Dosis Vaksinasi Covid-19 Berbasis Pondok Pesantren
Untuk peserta vaksinasi perempuan, juga disediakan bilik khusus bagi yang menghendaki divaksin di ruang tertutup.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggandeng LDII Jatim dalam percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada 1.000 warga yang terdiri dari ulama, siswa pondok pesantren dan masyarakat sekitar pondok.
DPW LDII Jatim sebagai pelaksana kegiatan vaksinasi juga turut menggandeng RSUD Husada Prima Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya, Sabtu (21/8/2021).
"Vaksinasi berbasis pesantren sebetulnya LDII ini kategorinya assabiqunal awwalun," kata Khofifah, Sabtu (21/8/2021).
Total ada 41 tenaga medis dan administrasi yang diturunkan meliputi 10 orang tenaga screener, 10 orang tenaga vaksinator, 16 tenaga administrasi, dan 5 orang tenaga logistik termasuk sopir ambulans.
Pendaftaran vaksinasi dilakukan secara daring pada 15 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: Menkominfo: Segerakan Vaksinasi untuk Proteksi Ibu Hamil
Setiap peserta yang sudah mendaftar mendapatkan QR Code yang berisikan data pribadi dan jadwal waktu vaksinasi. Dengan demikian bisa menghindari penumpukan peserta vaksinasi.
Vaksinasi ini adalah suntikan dosis pertama, yang dilaksanakan sejak pukul 8 pagi hingga 5 sore dan dibagi dalam lima sesi, dimana tiap sesi ada 200 peserta.
Untuk peserta vaksinasi perempuan, juga disediakan bilik khusus bagi yang menghendaki divaksin di ruang tertutup.
Peserta vaksinasi yang datang di lokasi lebih awal dari jadwal yang tertera dalam kode QR disediakan tempat tunggu khusus, sehingga tidak bercampur dengan peserta lain yang sedang antri sesuai jadwalnya.
Khofifah juga mempersilakan kepada LDII jika ingin melanjutkan dengan vaksinasi dosis kedua.
Ia berharap kerja sama ini dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Terkait peningkatan jumlah penderita Covid, Khofifah menyebutkan bahwa Vaksin bukanlah jaminan terbebas dari Covid.
Baca juga: Diduga Tak Ada Izin, Satpol PP Bubarkan Vaksinasi Covid-19 yang Diadakan Nasdem di Kota Sorong
Sehingga masyarakat tetap harus memperhatikan protokol Kesehatan.
"Setelah divaksin tidak ada garansi bahwa dia terbebas dari kemungkinan terpapar tapi kondisinya akan lebih baik. Terkait lonjakan secara eksponensial karena sudah vaksin dua kali merasa sudah punya immunity akhirnya lepas masker. Padahal ini ada varian baru dan seterusnya," papar Khofifah.
Sementara itu Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang ikut menyambut kehadiran Khofifah memberikan pesan bahwa vaksin sesungguhnya adalah suatu ikhtiar.
"Vaksin ini adalah salah satu pokok. Dengan vaksin kita bukan berarti bebas dari Covid, akan tetapi risikonya akan jauh lebih rendah," kata Chriswanto.