La Nyalla Masuk 10 Besar Bursa Capres 2024 Versi Survei Fixpoll, Prabowo tetap Teratas
Perolehan La Nyalla tersebut bahkan berada di atas nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapat 0,7 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartar
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti masuk dalam 10 besar daftar calon presiden 2024 potensial berdasarkan rilis terbaru lembaga survei Fixpoll Indonesia.
Dalam pertanyaan tertutup, La Nyalla menempati posisi 10 besar dengan perolehan 0,8 persen.
Perolehan La Nyalla tersebut bahkan berada di atas nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapat 0,7 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,5 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,3 persen serta Ketua Umum PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Mendagri Tito Karnavian masing-masing yang memperoleh 0,2 persen.
"La Nyalla Mattalitti masuk dalam 10 besar calon potensial sebagai presiden," ungkap Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Muhammad Anas RA dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
Anas memaparkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memuncaki survei dengan 20,7 persen.
Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 15,2 persen, kemudian disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 12,8 persen.
Baca juga: Survei Charta Politika Soal Capres: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies Baswedan
Posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,8 persen, Ketua Umum Partai Demokat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 6,9 persen, Menparekraf Sandiaga Uno 4,9 persen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 2,7 persen.
"Ketua DPR Puan Maharani dan Mantan Jendral TNi Gatot Nurmantyo masing-masing mendapatkan 2,5 dan 1,1 persen," ujarnya.
Survei Fixpoll Indonesia melibatkan 1.240 responden di seluruh Indonesia yang diwawancarai langsung pada 16 Juli - 27 Juli 2021.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, margin of error survei sebesar 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.