Profil Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara yang Salah Sebut Nama Menteri Luhut, Pernah Jadi Direktur
Inilah profil Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara yang minta maaf salah sebut nama Menteri Luhut
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menjadi sorotan belakangan.
Hal itu lantaran ia salah menyebut nama lengkap Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binjar Pandjaitan.
Terkni, Budhi Sarwono mengaku salah dan telah meminta maaf.
Sejurus dengan hal itu siapa profil Budhi Sarwono dan berapa harta kekayaannya?
Mengutip dari laman Kabupaten Banjarnegara, Budhi Sarwono merupakan putra daerah asli Banjarnegara.
Ia dilahirkan di Banjarnegara, pada 27 November 1962.
Budhi nemiliki seorang istri bernama Marwi dan dua orang putri.
Bupati Banjarnegara ini menamatkan sekolah dasar di SD Negeri II Krandegan.
Riwayat pendidikannya di SMP dan SMA dihabiskan di sekolah Cokroaminoto.
Masih dari sumber yang sama, Budhi pernah menjabat di posisi strategis sebagai direktur utama suatu perusahaan.
Menyoal riwayat organisasi, Budhi berpengalaman menjabat sebagai Ketua Umum AABI hingga Ketua DPP PITI Indonesia.
Riwayat Pendidikan :
SD : SD NEGERI II KRANDEGAN
SMP : SMP COKROAMINOTO
SMA : SMA COKROAMINOTO
Riwayat Pekerjaan :
Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara
Riwayat Organisasi :
Ketua Umum AABI
Dewan Penasehat GAPENSI BANJARNEGARA
Ketua DPP PITI INDONESIA
Harta Kekayaan
Mengutip dari laman ELHKPN KPK, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, memiliki total harta kekayaan sebesar Rp Rp 23.812.717.301
Harta kekayaan terdiri dari tanah dan bangunan, harta bergerak, surat berharga, hingga setara kas.
A. Tanah dan Bangunan Rp 1.292.495.014
1. Tanah dan Bangunan Seluas 770 m2/72 m2 di Kab/Kota Banjarnegara Rp 1.159.595.000
2. Tanah Seluas 671 m2 di Kab/Kota Banjarnegara Rp 132.900.014
B. Alat Transportasi dan Mesin Rp 0
C. Harga Bergerak Lainnya Rp 54.200.000
D. Surat Berharga Rp 10.826.607.919
E. Kas dan Setara Kas Rp 11.639.414.368
F. Harta Lainnya Rp 0
Total harta kekayaan Rp 23.812.717.301
Sudah Minta Maaf
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono tengah ramai menjadi perbincangan publik.
Itu terjadi setelah dirinya salah menyebut Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binjar Pandjaitan dengan Luhut Penjahit.
Pernyataan itu disampaikan Budhi dalam sesi wawancara door stop pada sebuah acara.
Salah sebut itu nama itu kemudian menjadi kontroversial.
Hal ini lantaran 'Pandjaitan' merupakan nama salah satu marga Batak.
Setelah videonya viral, pria yang akrab disapa Wing Chin itu meminta maaf.
Mengutip dari Tribun Jateng, dalam video yang beredar, mulanya Budhi memaparkan keterisian tempat tidur (BOR) di Banjarnegara, Jawa Tengah yang menurun akhir-akhir ini.
Ia juga menyampaikan terkait efektifitas penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) melalui APBD di masa PPKM.
Langkahnya itu tak lain menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo yang ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan Menko Kemaritiman dan Investasi.
Saat menyebut nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan itulah, Budhi salah melafalkan.
Ia salah menyebut dengan nama Penjahit, yang seharusnya Pandjaitan.
Baca juga: Tak Terganggu Penggeledahan KPK, Bupati Banjarnegara Tetap Kerja Bahkan Sarapan di Panti Sosial
Baca juga: Pasutri Pensiunan di Banjarnegara Ini Hidup di Tengah Hutan, Berikut Alasannya
Setelah video tersebut ramai, melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021), Budhi meminta maaf kepada Luhut.
"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hafal namanya panjang sekali."
"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Lihut Binsar Pandjaitan," katanya, seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Budhi mengaku tidak bermaksud untuk menghina.
"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah, tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, salah sebut nama itu tak lepas dari kekurangannya, kelemahan dan keterbatasannya.
Karenanya, ia mengaku baru paham hingga bisa menyebut nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan dengan sempurna.
"Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," sambungnya.
Dalam video itu, Budhi juga meminta maaf kepada warga Batak dengan marga Pandjaitan.
"Terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Pandjaitan, yang pada waktu lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli."
"Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tuls dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Pandjaitan," jelasnya.
Kronologi salah sebut nama
Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik itu, Budhi tengah menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.
Sejak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, kasus Covid-19 di Banjarnegara telah menurun.
"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat."
"Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apalah, (yang) orang Batak itu," kata Budhi.
Kemudian orang yang berada di sekelilignya terdengar mencoba meluruskan dengan mengatakan, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ya Pak Penjahit kan," sambungnya.
Budi lalu melanjutkan, bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan jarin pengaman sosial sebagai kompensasi PPKM.
"Pada waktu PPKM darurat Banjarnegara zona merah, tapi setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri Penjahit itu, Luhut Penjahit itu saya laksanakan intruksinya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Khoirul Muzaki, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.