Elektabilitas Airlangga Naik, Nusron Wahid: Figurnya Tenang, Njawani dan Ngayomi
Kenaikan elektabilitas itu menunjukkan bahwa figur Airlangga relatif gampang diterima oleh masyarakat di semua lapisan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terus mengalami kenaikan.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Airlangga naik dari 0,2 persen menjadi 1,1 persen.
Menurut politikus muda Partai Golkar Nusron Wahid, kenaikan itu menunjukkan bahwa figur Airlangga relatif gampang diterima oleh masyarakat di semua lapisan.
"Pak Airlangga dari sisi figur relatif tidak masalah. Tidak ada kasus selama menjabat. Figurnya tenang dan njawani. Sehingga relatif gampang memasarkan sosoknya ke masyarakat," kata Nusron Wahid, Kamis (26/8/2021).
Nusron menyebut Airlangga sebagai teknokrat politisi yang punya basis kuat. Karenanya, ketokohannya bisa diterima hampir di semua kalangan.
Baca juga: Direktur Eksekutif IPO Ungkap 2 Hal yang Menyebabkan Elektabilitas Airlangga Hartarto Naik
Misalnya di kalangan NU, Airlangga yang masih Kyai Ageng Gribig tentu punya ikatan kultural sehingga mudah diterima.
Demikian juga di kalangan muslim lainnya, sosoknya tidak resisten.
"Karena sebagai pejabat publik beliau juga tidak pernah buay kebijakan yang kontroversial dan merugikan umat," ungkap Anggota Komisi VI DPR ini.
Dengan kenaikan elektabilitasnya, kata Nuaron, Airlangga paling punya kana untuk jadi Presiden jika dibandingkan ketua umum partai lainnya.
Sebab, Airlangga masuk kategori figur baru yang tidak punya beban atau masalah masa lalu.
"Saya yakin sebentar lagi elektabilitasnya nanti akan naik secara eksponensial. Dengan kepemimpinan yang njawani dan ngayomi, tidak meledak-ledak dan tidak neko-neko. Kemudian beliau juga menunjukkan kerja nyata yang diinginkan publik sebagai pemilih, elektabilitasnya akan terus naik," kata tokoh muda NU ini.
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini melanjutkan, merujuk hasil survei belakangan ini, hanya ada tiga nama ketua umum yang muncul yakni Airlangga, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimirti Yudhoyono (AHY).
Dari ketiga ketua umum partai tersebut, Nusron meyakini bahwa Airlangga yang punya kesempatan lebih.
"Kenaikan elektabikitas Pak Airlangga ini bentuk apresiasi rakyat terhadap kinerja ekonomi Pak Airlangga yang kalem. Ini apresiasi rakyat bagi orang yang kerja," pungkasnya.