Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

La Nina Diprediksi Terjadi Akhir 2021, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update terkait dengan prakiraan cuaca untuk tahun 2021-2022 di seluruh wilayah Indones

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in La Nina Diprediksi Terjadi Akhir 2021, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
The Straits Times
Ilustrasi cuaca akibat fenomena La Nina 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update terkait dengan prakiraan cuaca untuk tahun 2021-2022 di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam penyampaiannya, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan saat ini El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) sama-sama dalam keadaan Netral. 

"Keduanya adalah faktor iklim penting yang mempengaruhi terhadap variabilitas curah hujan di Indonesia, terutama pada skala waktu inter-annual," kata Dodo dalam jumpa pers penyampaian update prakiraan cuaca secara daring, Kamis (26/8/2021).

Namun, kata dia, berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global oleh BMKG dan institusi-institusi internasional lainnya, terdapat indikasi atau peluang bahwa ENSO Netral akan berkembang menjadi La Nina pada akhir tahun 2021. 

Sementara itu, kata dia, Indian Ocean Dipole Mode (IOD) netral diprediksi bertahan setidaknya hingga Januari 2022.  

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Jumat, 27 Agustus 2021: Waspada Cuaca Ekstrem di 24 Wilayah Indonesia

Lebih lanjut, Dodo meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir, dan angin puting beliung jelang masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. 

Tidak hanya bencana, perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Berita Rekomendasi

“Terlebih situasi Indonesia saat ini belum lepas sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Waspada bencana hidrometeorologi dan jaga kesehatan selalu,” imbuhnya. 

Dodo juga mengatakan bahwa periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam.

Tak hanya itu, masyarakat juga bisa memanfaatkannya dengan melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau tahun depan.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, untuk awal musim hujan akan masuk lebih awal yakni pada September hingga November 2021.

Sedangkan untuk puncaknya, kata dia, akan terjadi pada Januari - Februari 2022, dan itu terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

"Puncak musim hujan 2021/2022 di sebagian besar daerah diperkirakan pada bulan Januari dan Februari 2022, yaitu di sebanyak 244 Zona Musim (ZOM) atau 71,3 persen," kata Dwikorita dalam menyampaikan prediksi prakiraan cuaca secara daring, Kamis (26/8/2021).

Kendati begitu kata dia, untuk periode musim hujan secara keseluruhan atau umum di Indonesia akan terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Maret 2022.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas