Musim Hujan di Indonesia Datang Lebih Cepat, Diprediksi Bulan September
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update terkait dengan prakiraan cuaca untuk tahun 2021
Editor: Hendra Gunawan
*Jawa, Sumatera, Kalimantan Bakal Tinggi Curah Hujannya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update terkait dengan prakiraan cuaca untuk tahun 2021-2022 di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan saat ini El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) sama-sama dalam keadaan netral.
"Keduanya adalah faktor iklim penting yang mempengaruhi terhadap variabilitas curah hujan di Indonesia, terutama pada skala waktu inter-annual," kata Dodo dalam jumpa pers penyampaian update prakiraan cuaca secara daring, Kamis (26/8).
Baca juga: Info BMKG: Peringatan Dini Hari Ini Jumat 27 Agustus 2021, Sejumlah Wilayah Berpotensi Alami Hujan
Namun, kata dia, berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global oleh BMKG dan institusi-institusi internasional lainnya, terdapat indikasi atau peluang bahwa ENSO Netral akan berkembang menjadi La Nina pada akhir tahun 2021.
Kata dia, Indian Ocean Dipole Mode (IOD) netral diprediksi bertahan setidaknya hingga Januari 2022.
Lebih lanjut, Dodo meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir, dan angin puting beliung jelang masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Tidak hanya bencana, perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: BMKG: Sebagian Wilayah akan Alami Musim Hujan Lebih Awal pada September, Oktober dan November 2021
“Terlebih situasi Indonesia saat ini belum lepas sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Waspada bencana hidrometeorologi dan jaga kesehatan selalu,” imbuhnya.
Dodo juga mengatakan bahwa periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam.
Tak hanya itu, masyarakat juga bisa memanfaatkannya dengan melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau tahun depan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, untuk awal musim hujan di Indonesia akan masuk lebih awal yakni pada September hingga November 2021.
Baca juga: BMKG: Sebagian Wilayah akan Alami Musim Hujan Lebih Awal pada September, Oktober dan November 2021
Sedangkan untuk puncaknya, kata dia, akan terjadi pada Januari - Februari 2022, dan itu terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.
"Puncak musim hujan 2021/2022 di sebagian besar daerah diperkirakan pada bulan Januari dan Februari 2022, yaitu di sebanyak 244 Zona Musim (ZOM) atau 71,3 persen," kata Dwikorita.