Kongres Nasional II KA KAMMI, Fahri Hamzah: Rangkai Persatuan untuk Hadapi Tantangan Zaman
Kongres Nasional II Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) bertujuan melahirkan solusi untuk menjawab tantangan zaman.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Nasional II Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) bertujuan melahirkan solusi untuk menjawab tantangan zaman.
Presiden KA KAMMI, Fahri Hamzah menegaskan solusi dapat terlahir jika seluruh bangsa Indonesia bersatu, baik masyarakat maupun pemerintah.
“Kita harus bisa merangkai persatuan sehingga generasi saat ini hadir dengan tekad untuk bersatu menghadapi tantangan tantangan zaman secara bersama-sama,” tutur Fahri ketika memberikan Orasi Kebangsaan di Kongres Nasional II KA KAMMI, Sabtu (28/8/2021).
“Melalui persatuan, Indonesia tidak saja menghadapi tantangan namun juga bertumbuh bahkan menjadi pemenang dalam pertarungan yang semakin sengit sekarang ini,” sambungnya.
Kemudian Fahri mengatakan kompetensi literasi dan kapasitas kepemimpinan generasi muda harus ditingkatkan agar bangsa dan negara Indonesia dapat menjawab tantangan zaman dan keluar sebagai pemenang.
Baca juga: Kongres Nasional II KA KAMMI Hadirkan Wapres Ma’ruf Amin
Berkaca kepada sejarah, generasi Soekarno bisa melahirkan Pancasila karena saling menggabungkan ideologi besar dunia.
Begitu juga dengan era Soeharto yang mana melahirkan landasan institusi negara secara utuh.
Walaupun, di era Soeharto banyak terjadi ketidakadilan namun di era ini adalah titik awal lahirnya demokrasi Indonesia.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini kemudian menegaskan jika ia tidak mengidolakan model pemerintahan otoritarianisme, namun setiap era memiliki dampak positif dalam perkembangan bangsa dan negara Indonesia.
Karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi generasi penerus untuk terus berkembang dan meningkatkan kompetensi agar Indonesia bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Saya sangat menentang otoritarianisme, KA KAMMI lahir di tahun 1998 dan kita melakukan deklarasi menentang otoritarianisme, tapi jangan kapasitas kita di dalam mengelola negara kalah dengan otoritarianisme. Kita harus lebih baik,” tegas Fahri.
Lebih lanjut, Ia mengatakan untuk menjawab tantangan zaman dan keluar sebagai pemenang diperlukan inovasi. Inovasi bisa lahir dengan melibatkan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh bangsa dan negara.
Terutama, sumber daya manusia yang berkompeten di bidang masing-masing.
Maka dari itu, penting bagi negara tidak membatasi inovasi yang dimiliki oleh warga negara agar inovasi dapat terus muncul dan melahirkan berbagai solusi.
Karenanya, agar pemikiran, ide dan gagasan inovatif muncul, KA KAMMI mengundang sejumlah tokoh untuk menjadi pembicara di acara Kongres Nasional II KA KAMMI dengan tema Bersatu Bangkit Untuk Indonesia Maju.
Para pembicara tersebut adalah Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua KAHMI Viva Yoga Mauladi, Ketua Alumni GMNI Ahmad Basarah, Ketua Alumni PMII Akhmad Muqowam dan Ketua Alumni PMKRI Hermawi Taslim.
“Kita akan lihat peta keseluruhan dan pandangan dari teman-teman di studium generale ini, setelah itu kita bisa merangkai persatuan bersama agar Indonesia bisa bertumbuh dan keluar menjadi pemenang,” tutup Fahri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.