Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Forum Solidaritas Kemanusiaan Minta Pejabat Tak Manfaatkan Penderitaan Rakyat Saat Pandemi

Seyogyanya pejabat publik menjadi teladan di tengah masyarakat dengan menempatkan etika dan kepatutan sebagai pedoman nilai tertinggi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Forum Solidaritas Kemanusiaan Minta Pejabat Tak Manfaatkan Penderitaan Rakyat Saat Pandemi
(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) Sudirman Said meminta pejabat publik agar tak memanfaatkan penderitaan rakyat di masa pandemi ini.

Sudirman mencontohkan kejadian yang sempat menjadi polemik melibatkan Bupati Jember, Jawa Timur, yang diketahui mendapat honor dari permakaman warga yang meninggal dunia akibat covid-19.

"Ini bukan soal legal atau ilegal, tapi soal penegakkan etik dan moral.

Bisa saja pembayaran honorarium itu memang ada aturannya dan ada anggarannya. Kendati dikabarkan sudah dikembalikan lagi kepada kas pemerintah daerah, tetap saja niat ini dipertanyakan apakah patut dan wajar pejabat publik menerima uang sebegitu besar dari urusan yang membuat rakyat banyak menderita. Sebaiknya hal seperti pun tidak coba dilakukan Pejabat lainnya," kata Sudirman di Jakarta, Minggu (29/8/2021).

Tokoh Kemanusiaan ini menegaskan honorarium dari permakaman covid-19 secara aturan mungkin saja memang ada.

Namun, rasa solidaritas dan kemanusiaan seakan tercederai dalam isu tersebut.

Baca juga: Polemik Bupati Jember, KPK Beri Respon hingga Kabar Dana Pemakaman Covid Telah Dikembalikan

Baca juga: Bendahara BPBD Jember Diperiksa Terkait Honor Pemakaman Jenazah Covid-19 untuk Pejabat

Menurutnya, moral dan etik memang sangat personal sehingga tergantung sistem nilai yang dianut pribadi masing-masing.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (https://www.freepik.com/)
Berita Rekomendasi

Meski begitu, dalam situasi krisis saat ini semestinya moral dan etik dikedepankan.

"Sikap kita dalam menghadapi situasi, tergantung sistem nilai kita. Ada yang levelnya amoral: semua boleh tanpa aturan. Ada yang bersikap legalistik, sepanjang ada aturan bisa dikerjakan, walaupun melukai asas kepatutan dan etika. Tapi ada juga yang menghargai etika dan moral: meski legal ada aturan, tidak serta merta dilakukan," ucapnya.

Sudirman mengingatkan seyogyanya pejabat publik menjadi teladan di tengah masyarakat dengan menempatkan etika dan kepatutan sebagai pedoman nilai tertinggi.

Tindakan maupun kebijakan sebaiknya tak hanya berdasarkan aturan namun juga kepantasan.

Pejabat publik adalah tokoh teladan, yang semestinya menempatkan etika dan kepatutan pada level tertinggi.

"Mengapa demikian? Sebab tingkah laku pemimpin itu diikuti banyak orang," tegasnya.

Dalam kondisi masyarakat luas yang sedang mengalami kesulitan hidup saat ini, imbuh Sudirman, empati dan solidaritas kemanusiaan tengah diuji.

Baca juga: Bupati Jember dan 3 Pejabatnya Kembalikan Honor Pemakaman Jenazah Covid-19 Rp 282 Juta ke Kas Daerah

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas