Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes : Dugaan Data Bocor Terjadi pada Aplikasi e-HAC Versi Lama

Kemenkes menegaskan, dugaan kebocoran data terjadi pada aplikasi e-HAC yang lama atau sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kemenkes : Dugaan Data Bocor Terjadi pada Aplikasi e-HAC Versi Lama
dok.PRDA
Laboratorium pemeriksaan Covid-19 dalam rangka Travel Corridor Arrangement (TAC), hasil pemeriksaan terkasi Covid-19 dari Prodia telah terhubung dengan Electronic Health Alert Card (eHAC).Kemenkes : Dugaan Data Bocor Terjadi pada Aplikasi e-HAC Versi Lama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf membenarkan, adanya kebocoran data pengguna yang tersimpan di aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) Kemenkes.

Namun ia menegaskan, dugaan kebocoran data terjadi pada aplikasi e-HAC yang lama atau sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021.

Diketahui, berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/847/2021 Tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara, maka e-HAC Kementerian Kesehatan telah terintegrasi ke dalam Sistem informasi Satu Data Covid-19 PeduliLindungi.

Baca juga: Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Kebocoran Data Aplikasi eHAC

Baca juga: Alasan Sertifikat Vaksin Covid-19 Tak Perlu Dicetak, Ini Penjelasan Kominfo dan Kemenkes

"Sejak 2 Juli e-HAC ini sudah terintegrasi dan sudah ada di PeduliLindungi, sistem yang ada di peduli lindungi berbeda dengan sistem e-HAC yang lama. Infra strukturnya berbeda," ujar Anas dalam konferensi pers virtual, Selasa (31/8/2021).

Dibantu sejumlah pihak termasuk Kominfo, Kemenkes melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran itu.

Dugaan sementara ada kebocoran pada pihak mitra.

Berita Rekomendasi

"Dugaan kebocoran ini tak terkait aplikasi e-HAC di PeduliLindungi, saat ini tengah dilakukan investigasi terkait dugaan kebocoran ini. Dugaannya diakibatkan adanya dugaan kebocorn pihak mitra," tegas Anas.

Aplikasi eHAC Indonesia di Google Play Store.
Aplikasi eHAC Indonesia di Google Play Store. (Tribunnews/fin)

*Jamin Data di Pedulilindungi Aman*

Sebagai langkah mitigasi e-HAC yang lama sudah dinonakifkan, dan kini menggunakan
e-HAC pada aplikasi PeduliLindungi.

Ia memaparkan, e-HAC yang ada di PeduliLindungi memiliki server di pusat data nasional dan terjamin keamanannya dilindungi BSSN dan Kominfo.

"Ini satu paket dengan seluruh info pengendalian Covid-19 maka seluruh sistem akan dipindahkan ke pusat data nasional," jelas Anas.

Pemerintah meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk memudahkan aktivitas dan perjalanan yang terintegarasi.

"Kami minta un-install e-HAC yang lama," tuturnya.

Sebelumnya, dalam aporan artikel yang diterbitkan vpnmentor.com hari Senin (30/8/2021), data pada aplikasi e-HAC diduga telah bocor dan tak sengaja mengekspos lebih dari 1 juta data pribadi orang

Tim peneliti vpnMentor yang dipimpin oleh Noam Rotem dan Ran Locar, menemukan pelanggaran data dalam program e-HAC Indonesia yang dibuat untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19 di negara ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas