Apa Itu eHAC? Aplikasi yang Datanya Dilaporkan Bocor
Data di dalam aplikasi eHAC dilaporkan bocor. Lantas, apa itu eHAC? Berikut penjelasannya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Data di dalam aplikasi eHAC (Indonesia Health Alert Card) diduga bocor.
Aplikasi uji dan lacak eHAC dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak tahun lalu.
Para peneliti siber dari vpnMentor menemukan kebocoran data dari aplikasi eHAC.
Tim peneliti vpnMentor, Noam Rotem dan Ran Locar, menyatakan aplikasi eHAC tidak memiliki privasi dan protokol keamanan data yang mumpuni.
Hal tersebut mengakibatkan data pribadi lebih dari satu juta pengguna melalui server terekspos.
Data-data pribadi yang bocor mencakup ID pengguna berupa nomor kartu tanda penduduk (KTP), paspor serta data dari hasil tes Covid-19, alamat, nomor telepon dan nomor peserta rumah sakit, nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, dan foto.
Baca juga: Menguak Bocornya 1,3 Juta Data Pengguna Aplikasi eHAC, Siapa Harus Tanggung Jawab?
Baca juga: Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Kebocoran Data Aplikasi eHAC
Para peneliti yang mendapati kebocoran data ini mengaku menemukan data 266 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia.
Mereka juga menemukan nama orang yang bertanggung jawab untuk menguji setiap pelancong, dokter yang menjalankan tes, informasi tentang berapa banyak tes yang dilakukan tiap hari, dan data tentang jenis pelancong.
Apa Itu eHAC?
eHAC adalah singkatan dari Electronic Health Alert Card, yaitu Kartu Kewaspadaan Kesehatan.
Dikutip dari Panduan Pengguna Aplikasi eHAC, eHAC merupakan versi modern dari kartu manual yang digunakan sebelumnya.
Aplikasi eHAC dapat diunduh langsung melalui Google Play Store.
Sistem eHAC dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
Aplikasi ini wajib diunduh bagi orang asing maupun warga negara Indonesia yang bepergian di dalam negeri.