Pencegahan Varian Mu, Wapres Ma'ruf : Perketat Pintu Masuk NKRI
Perlu dilakukan pengetatan pada seluruh pintu masuk wilayah Indonesia agar kemunculan varian baru Mu dapat ditangkal lebih awal.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi tentang munculnya varian baru Covid-19, yaitu varian Mu.
Menurutnya, hal yang dilakukan sekarang selain pencegahan dari dalam melalui 3M, testing, tracing, dan vaksinasi, perlu dilakukan juga pengetatan pada seluruh pintu masuk wilayah Indonesia agar kemunculan varian baru itu dapat ditangkal lebih awal.
“Diperketat saja pintu masuknya supaya mereka yang masuk kalau memang nanti membawa varian baru itu sudah bisa dicegah lebih awal, baik di lapangan udara maupun di pintu laut, itu semua dilakukan pengetatan-pengetatan,” kata Ma'ruf dalam keterangan Setwapres yang diterima, Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Covid-19 Varian Mu Jangan Dianggap Sepele, Segera Perketat WNA Masuk ke Indonesia
Dia mengatakan hal tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka untuk menangkal varian baru tersebut.
"Supaya kita mampu menghadapi kemungkinan dalam bentuk varian apapun, karena kita memperkuat di dalam. Saya kira itu yang penting,” tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian Mu tidak ditemukan di Indonesia.
Untuk itu, pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing serta persyaratan vaksin.
"Pemerintah juga berusaha mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi serta berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus," kata Wiku dalam menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers virtual, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Covid-19 Tidak akan Hilang Total, Jokowi: Perlindungan Terbaik dengan Vaksinasi
Varian Mu atau B.162.1 yang pertama kali ditemukan di Colombia telah ditetapkan WHO sebagai varian yang diamati atau varian of interest (VOI) per 30 Agustus 2021.
Ia menjelaskan, varian ini masuk dalam kategori VoI karena varian mengalami perubahan pada susunan genetik.
"Diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik virus. Dengan demikian, indikasi karakteristik seperti lebih ganas dibanding delta atau dapat menghindari kekebalan tubuh masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," jelas Prof Wiku.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, berdasarkan hasil pelacakan melalui metode Whole Genome Sequencings (WGS) dari 7 ribu sampel seluruh Indonesia, varian Mu tidak ditemukan di Indonesia.
"Di beberapa tempat disekitar kita belum ditemukan. Kita sudah melakukan Whole. Genome Sequencings terhadap 7.000 orang di seluruh Indonesi tapi belum tedeteksi," kata Dante saat memberikan keterangan terkait PPKM, Senin malam (6/9/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.