Selain Jadi Korban Hoaks Dikabarkan Sakit Stroke, Megawati Juga Pernah Tertimpa Kabar Bohong Lainnya
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri kembali menjadi korban berita bohong atau hoaks. Megawati disebut terkena stroke.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri kembali menjadi korban berita bohong atau hoaks.
Dalam kabar yang beredar di media sosial, Megawati disebut tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
Menurut narasi kabar tersebut, Megawati disebut terkena stroke.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memastikan kabar yang menyebut Megawati sakit adalah hoaks.
Dikatakan Hasto, Megawati saat ini dalam kondisi sehat.
Menurut Hasto, Megawati masih memberikan arahan terkait program kerakyatan partai pada Rabu (8/9/2021) malam.
"Pagi ini pun ketika saya menghadap beliau, Ibu Mega juga terus mencermati situasional terkait pandemi dan juga politik internasional," ungkap Hasto melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Sekjen PDIP Tegaskan Kondisi Megawati Soekarnoputri dalam Keadaan Sehat
Hasto mengaku tidak kaget dengan kabar hoaks tentang Megawati yang beredar.
Pasalnya, Megawati kerap menjadi sasaran hoaks.
"Partai dan Bu Mega sudah biasa diserang hoaks dan fitnah," ungkap Hasto.
Dihimpun Tribunnews.com, selain hoaks sakit stroke, berikut deretan hoaks lainnya yang menyasar Megawati:
1. Dikabarkan Suap Ketua KPU Rp 2 Triliun
Pada awal tahun 2020 lalu, beredar narasi yang menyebut Megawati menyuap Ketua KPU Arief Budiman sebesar Rp 2 triliun.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Temanggung, mediacenter.temanggungkab.go.id, dipastikan kabar yang menyebut Megawati menyuap Ketua KPU Arief Budiman sebesar Rp 2 triliun untuk memenangkan PDIP di Pileg 2019 itu adalah hoaks.
Ketua KPU tidak pernah membuat pengakuan tersebut.
Gambar yang dipakai untuk narasi hoaks sebelumnya pernah diberitakan oleh sebuah media online nasional pada tanggal 13 Juni 2019 dengan judul “Ketua KPU Mengaku Dapat Ancaman Selama Pemilu 2019”.
2. Disebut Masuk DPO
Pada Maret 2020, Megawati juga menjadi korban hoaks.
Dikutip dari laman Kominfo,beredar foto di media sosial yang memuat foto bergambar Megawati.
Foto tersebut terus disertai narasi seolah-olah Megawati masuk daftar pencarian orang (DPO) membiarkan Virus Corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.
Faktanya, tidak ada informasi resmi apapun yang mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Dengan demikian, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut masuk DPO karena membiarkan Virus Corona atau Covid-19 terus masuk ke Indonesia adalah salah.
Baca juga: Megawati: Presiden Minta Perhatian Kita Soal Tanaman Porang
Pasalnya Virus Corona ini telah menjadi pandemi atau suatu wabah penyakit global.
Nyaris tidak ada negara yang dapat menahan Virus Corona masuk ke wilayahnya.
3. Dikabarkan Pecat Ganjar karena Dekat dengan Anies Baswedan
Megawati juga pernah dikabarkan memecat kadernya yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dikutip dari laman diskomindo.jatengprov.go.id, dalam narasi yang beredar pada Mei 2021 itu, pemecatan terhadap Ganjar dilakukan karena Ganjar dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Faktanya, klaim yang mengatakan bahwa Megawati pecat Ganjar Pranowo karena berhubungan baik dengan Anies adalah salah.
Video tersebut merupakan pembacaan berita dari artikel berjudul "Bappilu PDIP Sindir Ganjar: Siapa yang Minta Bertempur? Bu
Mega Belum Kasih Sinyal", yang tayang di laman berita media.com pada 6 Mei 2021.
Dalam video tersebut tidak terdapat pernyataan yang terkait pemecatan Ganjar Pranowo dari PDIP.
Baca juga: Instruksi Megawati Kader Tak Bicara Pilpres Sebaiknya Ditindaklanjuti, Turunkan Baliho Puan
(Tribunnews.com/Daryono/Wahyu Gilang)