Vaksinasi Covid-19 Antar Negara di Dunia Masih Sangat Timpang
Ketimpangan vaksinasi Covid-19 antar negara di dunia menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketimpangan vaksinasi Covid-19 antar negara di dunia menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa belum ada satupun negara berpenghasilan rendah (low income countries) yang jumlah vaksinasinya di atas 10 persen.
"Hingga kini, kita lihat belum ada satupun low income countries yang dapat mencapai targer 10 persen," kata Retno saat menyambut kedatangan vaksin AstraZeneca secara virtual, Jumat, (10/9/2021).
Padahal kata Retno, WHO menargetkan bahwa 10 persen populasi tiap negara telah divaksinasi hingga akhir bulan ini dan 40 persen populasi pada tiap negara pada akhir tahun ini.
Target WHO tersebut dapat dengan mudah dicapai oleh negara berpenghasilan tinggi. 90 persen high income countries telah mencapai target vaksinasi 10 persen populasi dan lebih dari 70 persen high income countries telah mencapai target 40 persen.
Baca juga: WHO: Ratusan Pusat Kesehatan di Afghanistan Terancam Ditutup
Oleh karena itu pemerataan vaksin dengan cara redistribusi vaksin dari negara yang mengalami surplus sangat penting dilakukan.
Berdasarkan penelitian yang dikutip oleh the economist pada pekan ini menyebutkan tanpa redistribusi surplus vaksin dari negara maju maka 1 sampai 2,8 juta jiwa dapat melayang.
"Untuk itu ke depannya dose sharing akan menjadi semakin penting. Di dalam pertemuan dengan para Menkes negara G20 tanggal 5 September lalu, dirjen WHO mengharapkan komitmen dose sharing segera dipenuhi selambatnya akhir bulan ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.