Zulkifli Hasan Bicara soal PAN Dukung Jokowi, Singgung Prabowo-Sandi hingga Nama yang Dititipkan
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan buka suara terkait keputusan partainya merapat ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan buka suara terkait keputusan partainya merapat ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Menurut Zulkifli Hasan, keputusan PAN mendukung Jokowi tidak lepas dari momen bergabungnya capres dan cawapres Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke pemerintahan Jokowi.
Diterangkan Zulkifli Hasan, PAN sudah dua kali berseberangan dengan Jokowi dalam Pilpres yakni Pilpres 2014 dan 2019.
Dalam dua Pilpres tersebut, calon presiden yang diusung oleh PAN selalu kalah.
Setelah Pilpres 2019, dalam perkembangannya, capres dan cawapres yang diusung PAN, Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung dengan menjadi menteri di Kabinet Jokowi.
Baca juga: Survei ASI: Ditinggal Amien Rais, Elektabilitas PAN dan Zulkifli Hasan Melesat
Dari situ, lanjut Zulkifli, kemudian diputuskan untuk merapat ke pemerintahan Jokowi.
"Kita diskusi di internal (PAN). Kita sekarang bela apa apalagi. (Calon) Presiden kita (Prabowo-Red) udah disitu, Wapres (Sandiaga Uno) udah disitu, oleh karena itu kita putuskan akan lebih produktif kalau kita mendukung pak Jokowi," katanya dalam wawancara dengan Karni Ilyas yang diunggah di Youtube Karni Ilyas Club, Jumat (10/9/2021).
Di sisi lain, kata Zulkifli Hasan, dirinya melihat dua kali Pilpres telah menyebabkan polarisasi yang tinggi di masyarakat.
Menurutnya, polarisasi itu bahkan sampai ke tingkat dusun atau kampung.
Hal itu membuat ruang publik diisi dengan nuansa kebencian.
PAN, lanjut Zukifli, berpendapat hal itu tidaklah bagus.
Baca juga: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Mengaku Canggung Saat Bicara Di Hadapan Petinggi Parpol Koalisi Jokowi
Pasalnya, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Menurut Zulkifli, dengan bergabung ke pemerintah, PAN akan lebih produktif sehingga bisa menyampaikan pikiran dan gagasannya ke pemerintah.
"Sehingga kita bisa menyampaikan pikiran-pikiran kita, gagasan-gagasan kita untuk menjembatani antara dua pendapat yang saling bertolak belakang antara satu sama lain. Nah peran itu lah yang kita coba ambil, PAN ambil," terang mantan Ketua MPR ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.