Peduli Pendidikan, ETF Jembatani Pendidikan Vokasi dengan Sektor Industri
Donasi Sinar Mas melalui ETF bersama perusahaan lainnya senilai lebih Rp9 miliar disalurkan ke berbagai SMK di Surakarta.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Eka Tjipta Foundation (ETF), organisasi nirlaba yang didirikan oleh keluarga Widjaja sebagai wadah pelaksanaaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang berada di bawah naungan Sinar Mas, khususnya guna merespon isu pembangunan sosial kemasyarakatan dan kelestarian lingkungan hidup, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjembatani pendidikan vokasi dengan sektor industri.
Inisiatif memang menjadi sesuatu yang diperlukan dalam rangka menguatkan sinergi antara pendidikan vokasi dengan sektor industri. Kali ini, ETF kembali melaksanakan hal tersebut melakukan dukungan terhadap beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surakarta.
Setahun silam, inisiatif serupa telah dilakukan ETF dengan mendukung SMK 1 Strada di Gunung Sahari, Jakarta dan SMK Kanisius Ungaran di Semarang menyediakan pendidikan Digital Marketing & Communications.
“Kami coba menjembatani agar lulusan pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik industri. Tidak hanya itu, kami juga berharap para lulusannya menjadi sosok yang humanis, peka sekaligus solutif menyikapi dinamika industri dan masyarakat,” ujar Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF) Hong Tjhin saat menghadiri peresmian SMKN 2 dan SMKN 6, berikut peletakan batu pertama pembangunan SMKN 5, yang sama-sama berada di Surakarta, Jawa Tengah oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim didampingi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hong Tjhin, inisiatif ETF dalam pendidikan vokasi adalah upaya mereka menyambut kebijakan pemerintah mereformasi pendidikan. Mendikbud Ristek mengatakan kalau komposisi pihak yang saling bermitra kali ini sangat ideal.
“Itu yang membanggakan dalam memajukan konsep SMK, yang benar-benar link and match. Sekolah bertransformasi dengan partisipasi sektor industri secara absolut. Bukan hanya perancangan infrastruktur, tapi juga kurikulum hingga SDM-nya saling berkolaborasi. Kita butuh kolaborasi holistik di mana industri lah yang memimpin proses sinkronisasi pembelajaran, kurikulum praktik dan peningkatan kompetensi guru-guru," jelasnya.
Ia juga mengharapkan hilangnya sekat antara SMK dengan mitra industri dapat memacu bermacam inovasi siswa, yang dilirik oleh perguruan tinggi hingga kemudian terbangun ekosistem inovasi yang lebih kuat lagi.
Donasi Sinar Mas melalui ETF bersama perusahaan lainnya senilai lebih Rp9 miliar membawa kedua sekolah dapat melakukan renovasi fisik, pengadaan peralatan pendukung pembelajaran, berikut sinkronisasi kurikulum antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri, serta pengembangan kompetensi para guru.
Hasilnya, SMKN 2 kini memiliki kompetensi yang akan lebih sesuai kebutuhan industri dalam menyelenggarakan pendidikan Rekayasa Perangkat Lunak, sedangkan SMKN 6 membuka program pendidikan Digital Marketing & Communications. Sementara SMKN 5 saat ini masih dalam tahap renovasi lanjutan.
Kemitraan ini menurutnya akan membantu ketiga sekolah yang punya sejarah panjang dalam pendidikan vokasi di Surakarta untuk tetap relevan dengan dinamika industri, namun mesti didukung tekad para siswanya.
“Selain hardware, software (kurikulum), ada aspek mental, disiplin, kerja keras, keuletan, dan keinginan untuk belajar yang menjadi fondasi penting bagi siswa untuk dapat berinovasi. Karena harapan sebuah negara ada pada generasi mudanya, sementara harapan generasi muda adalah pendidikan,” ujarnya berpesan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.