Cerita Suroto Diundang ke Istana Setelah Bentangkan Spanduk ke Jokowi, Sempat Mengira Bohong
Suroto, peternak ayam yang membentangkan spanduk kepada Presiden Jokowi telah diundang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suroto, peternak ayam yang membentangkan spanduk kepada Presiden Jokowi, saat Kepala Negara melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Blitar, Jawa Tengah telah diundang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Suroto mengaku kaget dan tidak percaya dirinya diundang ke istana karena telah membentangkan spanduk saat Presiden kunjungan kerja ke daerahnya.
"Undangan kemarin pagi pukul 08.00, jadi mendadak, kita Tidak tahu. ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul (diundang)," kata Suroto usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Suroto mengaku Presiden Jokowi berterima kasih kepadanya atas aksi tersebut.
Presiden berterima kasih karena dengan adanya aksi tersebut, bisa mengetahui persoalan yang ada di bawah.
Baca juga: Hari Ini, Suroto yang Bentangkan Spanduk ke Jokowi Diundang ke Istana
Untuk diketahui saat Presiden melintas di Jalan Moh Toha Blitar, Selasa, (7/9/2021) Suroto membentangkan spanduk bertuliskan "Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar. Telur murah."
Akibat aksinya tersebut Suroto diamankan petugas kepolisian sebelum kemudian dilepaskan.
"Kalau tidak ada kamu yang membentangkan poster, saya tidak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya tidak nyampe ke atas," kata Suroto menirukan pernyataan Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Sampaikan Pidato dalam Sidang Umum PBB ke-76
Suroto mengatakan dalam pertemuan itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden karena telah melakukan aksi tersebut.
Ia hanya ingin menyuarakan kondisi peternak ayam petelur yang kian terjepit, karena mahalnya harga jagung sebagai pakan ayam, sementara harga jual telur murah.
"Kita produksi telur saja. seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi. Sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu. Makanya saya punya inisiatif. Kalau saya tidak nekat membentangkan poster, ini pasti tidak akan ditanggapi," katanya.
Suroto yakin bahwa kondisi tersebut terjadi karena Presiden tidak mengetahui permasalahan di bawah.
Ia juga yakin bahwa hanya Presiden yang bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Baca juga: Diteken Jokowi, PNS Kini Diwajibkan Laporkan Harta Kekayaan
"Dalam artian, saya percaya ini tidak nyampe ke pak Jokowi. Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya pak Jokowi, itu aja," katanya.
Suroto mengatakan bahwa aksi membentangkan spanduk atau poster tersebut tidak memiliki tendensi politik apapun.
Aksi tersebut juga bukan bertujuan untuk mencari perhatian agar dia diundang ke istana.
Aksi nekat itu terpaksa dilakukan karena berbagai upaya yang dilakukan selama ini buntu.
Termasuk, saat meminta dialog dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan setempat.
"Ketua koperasi sudah mencoba untuk koordinasi dengan Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian setempat, minta audiensi, hearing sama Kementan, tapi yang menemui cuma dirjen PKH-nya. Jadi, Ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu Ndak bisa jalan," katanya.
Simak juga wawancara dengan pelukis spanduk pecel lele yang karyanya telah tersebar sampai Papua dalam CERITA URBAN di bawah ini:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.