TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kenang-kenangan bersejarah dari Leani Ratri Oktila. Jokowi mendapat raket yang yang digunakan oleh atlet para-bulutangkis Indonesia itu saat meraih medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020.

Di ajang empat tahunan itu Leani total menyabet tiga medali, dengan rincian dua medali emas serta satu medali perak.

Atlet kelahiran Kampar, Riau, 6 Mei 1991 itu mempersembahkan dua medali emas untuk Indonesia dari nomor ganda putri bulutangkis bersama Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran bersama Hary Susanto.

Ia juga meraih medali perak di kategori tunggal putri.

Dengan raihan tersebut, perempuan berusia 30 tahun itu tak hanya menjadi atlet parabadminton terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi yang terbaik di dunia dalam kategori tunggal putri SL4.

Atas prestasinya itu pula ia berhak mendapatkan bonus dari pemerintah sebesar Rp 13,5 miliar.

Pemberian bonus untuk atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (17/9/2021).

Usai upacara pemberian bonus, Leani memberikan sebuah raket yang digunakannya di Paralimpiade Tokyo kepada Presiden Jokowi.

Sebaliknya, ia juga “menodong” meminta kenang-kenangan dari Presiden Jokowi untuk tanda tangan di atas grip raket yang satu lagi yang juga sekaligus kenang-kenangan sejarah perjuangannya.

"Usai menerima bonus atas persembahan dua emas dan satu perak yang diraihnya di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Oktila mendekati saya. Kami bertukar kenang-kenangan," ucap Presiden Jokowi dalam akun Instagram.

"Leani menyerahkan salah satu raket yang dipakainya dalam pertandingan di Tokyo, dan saya menerakan tanda tangan pada raketnya yang lain. Selamat Leani, teruslah berprestasi dan memberi inspirasi," ucap Presiden Jokowi dalam akun Instagram.

Bukan hanya Leani yang mendapat bonus, Jokowi juga mengucurkan bonus kepada semua peraih medali yang berjuang di Paralimpiade 2020.

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Bonus Atlet Paralimpiade, Leani Ratri Total Dapat Rp 13,5 Miliar

"Rp 5,5 miliar kepada peraih emas, Rp 2,5 miliar bagi peraih perak, dan Rp 1,5 miliar kepada peraih perunggu," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan atlet nonperaih medali dan para pelatih juga diganjar bonus. Namun, dia tak memerinci besarannya.

"Yang membisiki (menginformasikan) biar Pak Menteri Pemuda dan Olahraga (Zainudin Amali)," ujar dia.